Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terkait Kericuhan di Mattoangin Saat Laga Kontra Bali United, Ini Sanksi Berlapis yang Diterima PSM

Terkait dengan kericuhan usai laga PSM Makassar vs Bali United, Komisi Disiplin PSSI mengeluarkan sanksi bagi PSM Makassar.

Penulis: Ilham Mulyawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/ILHAM MULYAWAN
Suasana di Stadion Mattoanging Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (6/11/2017), usai laga antara PSM Makassar Vs Bali United. PSM kalah, terjadi lemparan botol ke arah lapangan. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham Mulyawan

TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR -Terkait dengan kericuhan yang terjadi di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, usai laga PSM Makassar vs Bali United, Senin (6/11/2017) lalu, Komisi Disiplin PSSI mengeluarkan sanksi bagi PSM Makassar

Rekapitulasi hasil sidang Komisi Disiplin, 8 November 2017

 1. Panitia Pelaksana PSM Makassar 124/L1/SK/KD-PSSI/X/2017

- Nama kompetisi: Liga 1 2017

- Pertandingan: PSM Makassar vs Bali United

- Tanggal kejadian: 6 November 2017

- Jenis pelanggaran: Suporter, Ketua panitia pelaksana, Ofisial - Pelemparan botol & pemukulan.

- Hukuman: Sanksi denda Rp. 75.000.000

 2. Pemain PSM Makassar Sdr. Ferdinan Sinaga 125/L1/SK/KD-PSSI/X/2017

- Nama kompetisi: Liga 1 2017

- Pertandingan: PSM Makassar vs Bali United

- Tanggal kejadian: 6 November 2017

- Jenis pelanggaran: Pemain - Provokasi sehingga menyebabkan perkelahian

- Hukuman: Sanksi larangan bermain 2 kali dan denda Rp. 50.000.000

 3. Suporter PSM Makassar 127/L1/SK/KD-PSSI/X/2017

- Nama kompetisi: Liga 1 2017

- Pertandingan: PSM Makassar vs Bali United

- Tanggal kejadian: 6 November 2017

- Jenis pelanggaran: Suporter - Memaksa masuk ruang ganti dan melempari jendela.

- Hukuman: Sanksi larangan memasuki stadion sebanyak 4 kali.

 4. PSM Makassar 128/L1/SK/KD-PSSI/X/2017

- Nama kompetisi: Liga 1 2017

- Pertandingan: PSM Makassar vs Bali United

- Tanggal kejadian: 6 November 2017

- Jenis pelanggaran: Tim - Ofisial dan pemain PSM yang tidak teridentifikasi terlibat keributan

- Hukuman: Sanksi denda Rp. 50.000.000

 5. Ketua Pelaksana Pertandingan PSM Makassar Sdr. Ali Gauli 129/L1/SK/KD-PSSI/X/2017

- Nama kompetisi: Liga 1 2017

- Pertandingan: PSM Makassar vs Bali United

- Tanggal kejadian: 6 November 2017

- Jenis pelanggaran: Ofisial - Pemukulan terhadap pemain Bali United

- Hukuman: Sanksi larangan memasuki stadion selama 6 bulan dan denda Rp. 20.000.000

 6. Asisten pelatih PSM Makassar Sdr. Bahar Muharam 130/L1/SK/KD-PSSI/X/2017

- Nama kompetisi: Liga 1 2017

- Pertandingan: PSM Makassar vs Bali United

- Tanggal kejadian: 6 November 2017

- Jenis pelanggaran: Ofisial - Penendangan terhadap pemain Bali United

- Hukuman: Sanksi larangan memasuki bench dan ruang ganti selama 6 bulan.

7. I Gede Sukadana Pemain Bali United 126/L1/SK/KD-PSSI/X/2017

- Nama kompetisi: Liga 1 2017

- Pertandingan: PSM Makassar vs Bali United

- Tanggal kejadian: 6 November 2017

- Jenis pelanggaran: Pemain - Provokasi dengan mengacungkan jari tengah

- Hukuman: Sanksi larangan bermain 2 kali dan denda Rp. 50.000.000

Sanksi Ini berdasarkan rilis dari Komdis PSSI.

Fakta di Balik Kericuhan Suporter

Assisten wasit mengangkat papan pertanda waktu memasuki masa injury time, hanya lima menit.

Bagi Bali United tambahan lima menit itu begitu panjang lantaran Serdadu Tridatu dalam kondisi tertekan serangan bertubi-tubi PSM Makassar.

Tapi bagi skuat Ayam Jantan dari Timur waktu tambahan itu begitu cepat berjalan, mereka berburu satu gol saja agar bisa meraih kemenangan yang mengantarkan peluang juara Luga 1 Indonesia terbuka lebar.

Takdir berbicara lain, saat tekanan terus dilancarkan, kurang dari satu menit waktu tersisa Bali United memiliki peluang emas.

Suasana di Stadion Mattoanging Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (6/11/2017), usai laga antara PSM Makassar Vs Bali United. PSM kalah, terjadi lemparan botol ke arah lapangan.
Suasana di Stadion Mattoanging Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (6/11/2017), usai laga antara PSM Makassar Vs Bali United. PSM kalah, terjadi lemparan botol ke arah lapangan. (TRIBUN TIMUR/ILHAM MULYAWAN)

Melalui serangan balik cepat dari sisi kanan lapangan, Sylvano Comvalius merangsek masuk ke dalam kotak finalti meninggalkan Zulkifli Syukur yang tertinggal jauh di belakang.

Hanya satu aksi umpan tarik ke arah tengah, Stefano Lilipaly menyambul bola tepat di depan gawang tanpa pengawalan pemain belakang dan penjaga gawang.

Gol tunggal di laga itupun tercipta, membuat suasana Stadion Andi Mattalata Matoangin yang dipenuhi sekitar 15 ribu penonton hening beberapa detik akibat rasa tidak percaya.

Para pemain cadangan Bali berhamburan dari bens pemain menuju ke dalam lapangan. Selebrasi kemenangan mereka tunjukan, beberapa pemain PSM termasuk Ferdinand Sinaga berusaha meminta mereka keluar sejenak agar permainan bisa kembali berjalan.

Apalah daya, tensi tinggi pertandingan itu malah menciptakan gesekan antar pemain maupun antar official. Suporter di area Tribun VIP Selatan pun murka dan melempari bens pemain Bali.

Tak berlangsung lama, para pemain Bali United yang melakukan selebrasi dianggap berlebihan oleh official dan suporter PSM.
Tak berlangsung lama, para pemain Bali United yang melakukan selebrasi dianggap berlebihan oleh official dan suporter PSM. (alfian/tribun)

Petugas keamanan juga bergerak cepat mengamankan para pemain dan official Bali United. Sementara suporter yang berada di tribun terbuka timur masuk ke dalam lapangan menghampiri pemain PSM yang duduk lemas akibat kekalahan.

Air mata suporter dan pemain pun tak kuasa terbendung lagi. Mereka saling berpelukan menumpahkan rasa frustasi, kemarahan dan kekecawaan sekaligus dukungan bagi pemain.

Bahwa kerinduan akan juara yang terakhir kali dirasakan 17 tahun lalu, yang kini tinggal satu langkah lagi bisa terwujud sirna semua. Kecewa memang, tapi sebagian besar suporter PSM menunjukan kedewasaannya.

Menunjukan bahwa cinta itu tumbuh begitu besar, gelar juara memang lepas dari genggaman tetapi satu momen yang hadir di Stadion Matoangin, bahwa di Makassar kota yang bergerak dengan cepat masih bisa berhenti sejenak untuk saling memahami bahwa hidup itu perlu diperjuangkan secara bersama.

Lurah Antang Minta Maaf

Lurah Antang di Kecamatan Manggala, Amanda Syahwaldi meminta maaf di depan para suporter PSM, Rabu (8/11/2017), setelah postingannya di sebuah akun media sosial (medsos) memancing amarah suporter.

Dalam postingan itu, ia menulis "Salam X= Salam Menolak PSM Juara,".

Status facebook Lurah Antang Ahmad Syahwaldi viral
Status facebook Lurah Antang Ahmad Syahwaldi viral ()

Postingannya ini membuat ia di-bully habis-habisan suporter. Tak sampai disitu, para suporter pun mendatanginya untuk mengklarifikasi postingannya tersebut.

Hingga di depan suporter, ia pun meminta maaf baik secara lisan, maupun melalui secarik kertas berisikan permohonan maaf tersebut.

"Saya atas nama Amanda Syahwaldi dengan jabatan lurah Antang, dengan ini mengatakan permohonan maaf kepada seluruh kelompok suporter PSM Makassar atas kekhilafan saya menuliskan kata-kata yang kurang berkenan di postingan facebook pribadi saya. Sebagai manusia biasa dengan segala kerendahan hati saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak," tulis dia dalam surat itu.

Lurah Antang memperlihatkan surat permohonan maafnya
Lurah Antang memperlihatkan surat permohonan maafnya ()

Ia menandatangani sendiri surat sebagai bentuk permintaan maafnya.‎ Aang Abdul Fatah, salah satu anggota suporter sektor Manggala mengatakan, tidak sepantasnya seorang pejabat pemerintah, menuliskan kata-kata seperti itu. "Seakan-akan mewakili nama kelurahan yang dia pimpin. Postingan macam apa itu, sangat tidak pantas,"ujar Aang.

"Ini pelajaran bagi semua, karena kami suporter tidak akan memaafkan jika masih terjadi, karena sudah merendahkan klub kebanggaan kami,"sambungnya.

Selain Amanda, Aang juga meminta Lurah atas nama Darmawan di kelurahan Bulurokeng, kecamatan Biringkanayya untuk meminta maaf. Pasalnya postingan Darmawan dinilai sangat bermuatan politis.

 "PSM Kalah berarti pak Appi gagal juga jadi walikota.. Oppoki DIAmi," tulis Darmawan.

Menurut Aang, tak dipungkiri memang jika CEO PSM, Munafri Arifuddin adalah calon Walikota Makassar pada pemilihan serentak tahun depan.

"Tapi apakah layak dan pantas, seorang lurah yang tentu berpendidikan menuliskan hal seperti itu. Jangan kaitkan hasil laga PSM kemarin dengan hal-hal lain. Kami juga tunggu permintaan maaf lurah Darmawan," sesal Aang.

Ketua Panpel PSM, Ali Gauli Arief juga turut menyesalkan kejadian tersebut. "Kami dan juga suporter menanti permintaan maaf yang bersangkutan. Kalau tidak maka kami akan laporkan,"ujar Ali.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved