Fahri Hamzah: Pernikahan Kahiyang Harusnya Sederhana, Cukup Diumumkan di Twitter atau Vlog
Pernikahan, kata dia, menurut sunnah agama pada dasarnya hanya memberitahu orang bahwa sudah dilaksanakan pernikahan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyinggung banyaknya pejabat yang diundang ke pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution, Rabu (8/11/2017).

Dilansir dari Kompas.com, Fahri Hamzah berpendapat, seharusnya pernikahan tersebut dirayakan secara sederhana dengan pesta kecil saja.
Terlebih, menurut dia, sempat ada surat edaran agar pejabat negara tak mengundang pejabat lebih dari 400 orang.
Pernikahan, kata dia, menurut sunnah agama pada dasarnya hanya memberitahu orang bahwa sudah dilaksanakan pernikahan.
"Supaya kalau anak kita nanti jalan berdua sama orang gitu kan, bukan muhrim, kita bilang dia sudah nikah. Enggak apa-apa dia jalan. Pengumumannya di Twitter aja. Ya atau vlog kan, bagus. Asyik kan zaman sekarang," kata dia.
Fahri sendiri tidak menghadiri resepsi pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.
Meski turut diundang, Fahri mengaku tak bisa datang karena pada tanggal tersebut berbenturan dengan jadwal piket pimpinan DPR.
Fahri mengaku hanya akan mengirimkan karangan bunga.

"Saya diundang cuma kan saya piket, saya jaga," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/11/2017). (*)
Berita ini sudah diterbitkan di Kompas.com dengan judul Fahri Hamzah: Jokowi Cukup Umumkan Pernikahan Putrinya di Twitter atau Vlog
Jawaban Jokowi
Jokowi punya jawabannya. Ia tidak setuju atas pernyataan Fahri tersebut.
"Ya, relatif lah yang namanya sederhana itu," ujar Jokowi ditemui di Gedung Graha Saba Buana, Kota Solo, Selasa (7/11/2017) sore.
Nyatanya, pernikahan Kahiyang-Bobby serba menggunakan milik sendiri. Mulai dari gedung akad dan resepsi milik sendiri, katering milik sendiri hingga panitia yang direkrut dari keluarga dan kolega dekat.
"Gedungnya gedung sendiri, kateringnya katering sendiri, panitianya sendiri juga. Jangan dibandingkan dengan yang lain-lain," ujar Jokowi.
Apalagi, pernikahan digelar di kampung halaman, bukan di kota besar semisal Jakarta.
"Hajatannya di kampung, ya memang adanya seperti ini," ujar Jokowi. (Kompas.com)