Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bahas RAPBD Ini, Kubu Pendukung Danny Pomanto Keok di DPRD Makassar

Voting dilakukan karena sebagian anggota banggar menginginkan kenaikan tunjuangan honorer dibahas di APBD Pokok 2018.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Suryana Anas

Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Azis Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar menetapkan, pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tentang tunjungan honorer, insentif imam masjid dan LPM dibahas pada RAPBD Perubahan 2017.

Hal tersebut disepakati dalam rapat penyarasian APBD Perubahan Tahun 2017 oleh anggota Banggar DPRD Kota Makassar, Rabu (8/11/2017).

Penetapan pembahasan RAPBD perubahan 2017 tahun ini pun sangat jauh berbeda jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kali ini, penetapan melalui voting anggota banggar.

Voting dilakukan karena sebagian anggota banggar menginginkan kenaikan tunjuangan honorer dibahas di APBD Pokok 2018.

Hasilnya, sebanyak sebelas anggota banggar mengiginkan kenaikan tunjangan honorer dibahas di RAPBD Perubahan 2017 sementara sembilan lainnya menginginkan agar dibahas di APBD Pokok 2018.

Dua anggota banggar lainnya tidak bersikap atau memilih. Mereka Basdir dan Muhammad Said (masing-masing dari Fraksi Demokrat DPRD Makassar).

"Ini soal kemanusiaan. Ini kegelisahan pegawai kontrak! Itu pertama," ungkap anggota Banggar DPRD Kota Makassar, Rahman Pina usai rapat, Rabu (8/11).

"Kedua, kenaikan gaji tenaga kontrak sudah dirancang di APBD Pokok Tahun 2017 lalu namun tidak direalisasikan oleh Pemkot dengan alasan dulu katanya cuma usulan. Inilah sebabnya sekarang kita menetapkan," tegasnya.

Bendahara DPD II Partai Golkar Makassar ini menambahkan, selain tunjangan honorer, insentif imam dan LPM, banggar juga sepakat membahas anggaran biaya survei kepuasan kinerja pegawai negeri sipil (PNS) Kota Makassar.

"Kita juga sepakati bahas biaya survei senilai Rp 300 juta," ujar mantan Plt Ketua DPRD Makassar tersebut.

Diketahui, PKS, PAN dan PDIP ngotot mengusung Mohammd Ramdhan 'Danny' Pomanto pada Pilwali Makassar. Sementara Golkar, Nasdem, PPP dan Hanura menginginkan Munafri Arifuddin sebagai penantan Danny.(*)

+Tidak Sepakat tunjangan honorer dibahas di APBD Perubahan 2017 (9 anggota banggar)
-Fraksi PKS utuh (4 kursi)
-Fraksi PAN utuh (4 kursi)
-Fraksi Gerindra utuh (5 kursi)
-Fraksi PDIP pecah (4 kursi)
-Fraksi Demokrat/gabungan PKPI dan PBB pecah (9 kursi)

+Sepakat dibahas di APBD Perubahan 2017 (11 anggota banggar)
-Fraksi Golkar utuh (8 kursi)
-Fraksi Nasdem utuh (5 kursi)
-Fraksi Hanura utuh (5 kursi)
-Fraksi PPP utuh (5 kursi)
-Fraksi PDIP pecah (4 kursi)
-Fraksi Demokrat/gabungan PKPI dan PBB pecah (9 kursi)

+Tidak memilih kedua opsi tersebut
Basdir dan Muh Said (Fraksi Demokrat)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved