Strategi Valverde di Barcelona Khianati Formasi Johan Cruyff, Messi Pun Ibarat Lepas dari Penjara
Filosofi Cruyffisme itulah yang menjadi dasar Barcelona dalam mengadaptasi gaya sepakbola menyerang dengan tiga striker.
Penulis: Ilham Mulyawan | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok legenda sepakbola asal Belanda Johan Cruyff, tak bisa lepas dari lini kehidupan klub sepakbola Spanyol, Barcelona.
Kenapa demikian? Karena sosok Cruyff lah yang terus menginspirasi permainan gaya menyerang Barcelona. Itu terbukti dari buku otobiografi Johan Cruyff berjudul "My Turn", yang selalu identik dengan skema tim impian dengan formasi 3-4-3 atau 4-3-3.
Baca: Tercyduq! Pacar Hamil, Cristiano Ronaldo Tiduri Artis Seksi Portugal? Intip Pose Panasnya
Baca: Wow. Saat Pacar Cristiano Ronaldo Ini Berjalan, Tubuhnya seperti Ditempeli Uang Puluhan Juta
Filosofi Cruyffisme itulah yang menjadi dasar Barcelona dalam mengadaptasi gaya sepakbola menyerang dengan tiga striker. Mulai dari Josep Guardiola, Tito Vilanova, Gerardo Martino, hingga Luis Enrique, konsep tersebut tidak berubah.
Itu didukung oleh Cruyff ketika meluncurkan buku berjudul "Football: My Philosophy" pada November 2012.

"Saya menyukai konsep tiga penyerang Barcelona, satu di antaranya seorang striker murni untuk mencetak gol. Dengan cara itu, Barcelona bisa mencetak banyak gol," kata Cruyff seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.
Tiba di Camp Nou pada musim panas 2017, Ernesto Valverde yang sempat diasuh Cruyff ketika membela Barcelona, mengusung gagasan serupa. Kebetulan pula, dia mengandalkan 4-2-3-1, turunan dari 4-3-3, semasa membesut Athletic Bilbao.
Baca: Hasil dan Klasemen Liga Spanyol - Atletico Seri, Messi-Paulinho Antar Barcelona Menang
Baca: Ini yang Dibicarakan Messi dan Ronaldo saat Bertemu di Ajang The Best FIFA Football Awards
Maka itu, Valverde mendorong manajemen memburu Philippe Coutinho dan Ousmane Dembele sebagai kepingan puzzle pelengkap trisula lini depan sepeninggal Neymar.
Dengan susunan puzzle yang sudah komplet, sang juru taktik menerapkan sistem 4-3-3 dalam empat dari lima partai perdana musim ini. Cuma, kemudian Dembele cedera sehingga harus istirahat dalam kurun panjang.

Trisula pun pincang dan Valverde membutuhkan plan cadangan karena tak ada penyerang kiri dengan kualitas sepadan. Mulailah Valverde mengkhianati ajaran sang guru.
Baca: Ini yang Dibicarakan Messi dan Ronaldo saat Bertemu di Ajang The Best FIFA Football Awards
Baca: Ronaldo, Buffon, dan Zidane Terbaik. Ini Penerima Penghargaan FIFA Football Award 2017 Selengkapnya
Formasi 4-4-2 menghiasi laga-laga Barcelona setelah Dembele cedera. Ivan Rakitic dan Andre Gomes mengisi kedua sisi sayap. Sementara itu, Lionel Messi dan Luis Suarez berdiri sejajar di depan.
Messi Lebih Buas
Praktiknya, Messi lebih dinamis dan tak melulu bergerak dari sisi kanan, sedangkan Suarez agak statis mendekati kotak penalti. Konsep ini membuat Messi lebih "buas".
Bandingkan saja statistik Messi ketika Barcelona bermain dengan formasi 4-3-3 dengan 4-4-2. Mengintegrasikan diri dengan trisula dalam empat laga, Messi cuma mencetak empat gol.
Sedangkan berdiri bebas dengan 4-4-2 dalam sebelas partai, sang bintang merangkum sebelas gol dan lima assist. Artinya, jiwa melayani dari pemain beralias La Pulga lebih menonjol.
Baca: Istri Messi Unggah Foto Hamil, Kekasih Ronaldo Gak Mau Kalah, Georgina Unggah Beginian
Baca: Portugal Libas Swiss- Selamat Datang di Piala Dunia 2018, Cristiano Ronaldo! Siap Bertemu Messi?
Bahkan, jumlah tersebut bisa bertambah andai sepuluh upaya Messi di Liga Spanyol tidak menghantam tiang gawang.
Salah satu bukti kebebasan Messi adalah laga kontra Athletic Bilbao di San Mames, Minggu (29/10/2017) dini hari WIB.
Messi tidak cuma menyumbangkan satu dari dua gol La Blaugrana, julukan klubnya, tetapi juga menorehkan sejumlah statistik impresif.
Di luar golnya, dia melepaskan empat tembakan, satu di antaranya mengenai tiang. Messi juga sukses melewati lawan sebanyak lima kali dari delapan percobaan.
Baca: Jadi Pahlawan Lolosnya Argentina ke Piala Dunia 2018, Lionel Messi Targetkan Juara. Mampukah?
Baca: Top Skor Liga Champions, Bukan Lionel Messi, Tapi 2 Pemain Bintang Ini
Atas dasar itu, Valverde sempat berkata setelah laga, "Kami beruntung karena memiliki pemain terbaik dunia seperti Messi."
Messi pun patut berterima kasih kepada Valverde, yang membebaskan dirinya dari "penjara" trisula ajaran Cruyff. (*)