DPD REI Temui Kakanwil BPN Sulsel, Ini yang Diminta
Agar program 20 ribu rumah yang dicanangkan DPD REI tahun 2018 nanti bisa terwujud tanpa ada kendala teknis khususnya administrasi.
Penulis: Hasrul | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Sulawesi Selatan (Sulsel) menemui Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN Sulsel, H M Hikmad di Kantor BPN Sulsel, Jl Cendrawasih Makassar, Senin (23/10/2017).
Wakil Ketua Bidang Pertanahan DPD REI Sulsel, M Ariedy Arsyam menegaskan komitmen REI dalam mendukung program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait pembangunan sejuta rumah.
Untuk itu pihaknya meminta bantuan dan dukungan dari pihak BPN Sulsel agar program 20 ribu rumah yang dicanangkan DPD REI tahun 2018 nanti bisa terwujud tanpa ada kendala teknis khususnya administrasi.
Secara rinci, Arsyam mengungkapkan ada tiga yang menjadi permintaan DPD REI kepada BPN, pertama anggota REI dapat dipermudah atau dipercepat dalam pengurusan sertifikat induk maupun pemecahannya.
Kedua ialah persamaan harga tanah di setiap daerah, seperti di Gowa, Takalar, Makassar dan daerah lain di Sulsel sehingga tidak ada perbedaan harga yang diberikan ke setiap pengemban.
"Kita ingin harga tanah di satu daerah sama, contoh di Gowa satu harga, Takalar juga satu harga, begitu juga daerah lain, jangan di satu daerah harga tanah berbeda-beda karena hal ini akan menghambat proses pembangunan," ungkap Arsyam.
Ketiga ialah pengurusan administrasi di daerah-daerah, karena terkadang ada beberapa pengurusan surat-surat yang terkendala di tingkat pemerintah kabupaten/kota, dalam artian tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah provinsi.
Menyikapi hal tersebut, Hikmad menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan jalan kepada REI sesuai dengan aturan yang ada, sehingga jika ada kendala di lapangan bisa segera dilaporkan.
"Saya sudah komitmen untuk Sulsel dan REI ini sudah menjadi mitra kita, jika ada kendala segara disampaikan dan saya akan evaluasi sebagai pimpinan," kata Hikmad.(*)
