Wisata Sulsel
Nikmatnya Jalangkote Ada Pada Sambalnya, Yuk Kenali Sejarahnya
SeMirip dengan pastel. Perbedaannya terletak pada kulitnya. Kulit Pastel biasanya lebih tebal dibandingkan dengan jalangkote.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah kota Makassar menetapkan 10 ikon kuliner tradisional khas Makassar.
Satu di antaranya adalah Jalangkote.
Catatan sejarah yang dihimpun Dinas Pariwisata Makassar melalui Bidang Destinasi, beberapa waktu lalu, menyebutkan, Jalangkote' ini merupakan salah satu jenis jajanan khas Makassar.
Jalangkote berasal dari kata 'jalang' yang berarti jalan dan “kote’” yang berarti berkotek-kotek atau teriak.
Jalangkote’ dulunya dijajakan oleh anak kecil yang berjualan keliling dari rumah ke rumah sambil berjalan kaki.


Hal inilah yang menyebabkan makanan ini disebut jalangkote.
Sekilas, jajanan ini mirip dengan pastel. Perbedaannya terletak pada kulitnya. Kulit Pastel biasanya lebih tebal dibandingkan dengan jalangkote.
Awalnya isian jalangkote adalah daging cincang yang ditumis bersama potongan ubi jalar putih yang dipotong kecil berbentuk dadu dan toge.
Kunci kenikmatan jalangkote’ terletak pada sambalnya yang terbuat dari air cuka, air sisa tumisan isian Jalangkote’, bawang putih, gula, cabe besar untuk memberikan warna, dan cabai kecil untuk sensasi rasa pedas. (*)