Kiper Eropa Ter Stegen dan Petr Cech Ungkap Kesedihan atas Meninggalnya Choirul Huda
Merespons kepergian Huda, Ter Segen dan Petr Cech merilis ungkapan melalui akun Twitter miliknya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kepergian kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggalkan duka mendalam bagi dunia sepak bola Indonesia. Bahkan kesedihan itu turut dirasakan dunia.
Meninggalnya Choirul Huda mengundang duka buat koleganya dari Eropa, Marc-Andre ter Stegen dan Petr Cech.
Merespons kepergian Huda, Ter Segen dan Petr Cech merilis ungkapan melalui akun Twitter miliknya.
Ter Segen, penjaga gawang Barcelona itu menyoroti loyalitas Huda untuk Persela Lamongan.
"Sebuah kisah menyedihkan untuk sepak bola. Kita kehilangan Choirul Huda, berusia 38 tahun dan menghabiskan karier buat Persela sejak 1999," tulis Ter Stegen, Senin (16/10/2017).
Pesan senada diutarakan oleh Cech yang kini berseragam Arsenal.
Seperti Ter Stegen, Cech juga menggunakan foto yang sempat muncul di akun media sosial Persela.
Cech mengungkapkan rasa duka melalui akun Twitter miliknya pada Senin (16/10/2017) pukul 22.17 WIB.
"Saya sangat sedih mendengar kabar dari Indonesia atas meninggalnya Choirul Huda," kata Cech.
Meskipun tidak saling mengenal, rasa solidaritas keduanya sangat tinggi kepada Huda.
Mungkin bisa jadi dikarenakan keduanya sama-sama bermain di sektor penjaga gawang.
Cech juga hampir menemui ajalnya saat membela Chelsea ketika melawan Reading di Madejski Stadium, 14 Oktober 2006.
Kiper asal Republik Ceko itu coba mencegah dribble Stephen Hunt di dalam kotak penalti.
Cech berhasil menangkap bola tersebut, tetapi Hunt tidak mampu menghindari sang kiper sehingga lutut kanannya menghajar kepala Cech.
Alhasil, penjaga gawang berusia 35 tahun itu harus mendapatkan perawatan selama beberapa menit di lapangan sebelum digotong keluar.
Sebelum Cech, dua pesepakbola dunia yakni gelandang Manchester United, Paul Pogba, juga menyampaikan rasa duka kepada Huda melalui akun twitternya. Ungkapan duka itu disampaikan sebagai rasa solidaritas pesepakbola.
Seperti diketahui, Huda meninggal dunia seusai berbenturan dengan rekan satu timnya di Persela, Ramon Rodrigues, yang coba mengamankan bola dari kejaran penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento, di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017).
Pemain yang sudah membela Persela sejak 1999 itu sempat dilarikan ke rumah sakit dengan alat bantu pernapasan dan tabung oksigen, tetapi segala upaya sudah terlambat.
Huda akhirnya dikebumikan di kompleks makam Pagerwojo, yang tidak jauh dari tempat tinggalnya di Jalan Basuki Rahmat, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10/2017) malam WIB.
Manajemen Persela langsung memastikan untuk mempensiunkan nomor punggung 1 yang dikenakan Huda sebagai tanda penghormatan.
Pihak Bupati Lamongan juga menginginkan membuatkan patung Huda di sekitar Stadion Surajaya. (*)
Berita ini sudah diterbitkan di BolaSport.com