Ini Misi Syahrul YL Dibalik Hadirnya Kendaraan Listrik di Sulsel
Mantan Bupati Gowa dua periode ini juga mengetes langsung satu persatu kendaraan yang ada, baik motor dan mobil.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
Laporan wartawan Tribu Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dalam rangka HUT Sulsel ke 348, Pemprov Sulsel bekerjasama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sulselbartra melakukan uji coba protoype kendaraan ber-bahan bakar listrik.
Uji coba berlangsung di pelataran Baruga Karaeng Pattingalloang Rujab Gubernur Sulsel Jl Sungai Tangka, Makasssar, Selasa (17/10/2017).
Saat itu hadir langsung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, General Manager PT PLN (Persero) Wil. Sulselrabar Bob Saril, Direktur PLN Regional Sulawesi Syamsul Huda, Dirjen Ketenagalistrikan dan seumlah pejabat yang berasal dari Kementerian.
Untuk memastikan kelebihan dan keamanan dari kendaraan listrik ini, Gubernur Syahrul pun tidak tinggal diam.
Mantan Bupati Gowa dua periode ini pun mengetes langsung satu persatu kendaraan yang ada, baik motor dan mobil.
Ia menjelaskan kendaraan bertenaga listrik ini adalah kendaraan ramah lingkungan, karena bebas dari polusi udara.
Menurutnya kendaraan ini menjadi subuah pilihan efektif dan efisien untuk digunakan, selain lebih murah untuk rakyat karena tidak lagi membeli bahan bakar, kendaraan ini juga bisa diatur kecepatannya.
"Untuk dukungan, saya memilih all out. Yang seperti ini kita dukung, " ujar Syahrul.
Menurut Syahrul kendaraan listrik kedepan akan menjamur di Sulsel, bagaimana tidak energi listrik di Sulsel stoknya lebih besar dari provinsi yang lainnya.
Dibeberkan Syahrul, di Sulsel tak lama lagi akan kelebihan tenaga listrik, hal itu ditandai dengan pesatnya pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu (angin).
"PLTB saat ini ada di Jeneponto, tak lama lagi juga akan hadir di Sidrap, " kata Syahrul.
Dengan banyaknya stok listrik, tidak menutup kemungkinan akan memudahkan masyarakat dalam mengoperasikan kendaraan listrik.
Dengan begitu kata Syahrul sudah tepst investor memilih Sulsel untuk mengembangkan kendaraan dengan energi terbaru ini.
Lanjut Syahrul, membuat pabrik di Sulsel itu sangat tertunjang dan menguntungkan investor.
Salah satu alasannya, karena Sulsel berada di titik strategis di Indonesia, Sulsel punya pelabuhan bertaraf Internasional, bandara internadiona, koneksi internasionak, dan penhubung di dua benua.
"Siapapun berinvestasi disini, 10 tahun kemudian akan mengendalikan Industri di Indonesia, " katanya.
Saya Pikirkan Rakyat
Kendaraan listrik kata Syahrul sudah bisa di operasikan, hanya saja pihaknya saat ini masih melakukan penggodokan harga yang telah di tetapkan oleh produsen.
"Saya lagi berpikir bagaimana saya dapat mobil murah dan motor murah untuk rakyat . Mau gak mereka dibawah 10 juta. Sekarang mereka jualan 17 juta perunit untuk motor, " kata Syahrul.
Dengan harga murah, Syahrul mengaku bahwa masyarakat Sulsel akan berbondong-bondong beralih ke kendaraan ini.
Agar kendaraan ini beroperasi dengan lancar, PLN akan membangun penunjang berupa pembangunan stasiun penyedia listrik umum (SPLU).
SPLU adalah alat untuk menyalurkan listrik secara legal cukup dengan pembelian token kWh di PPOB.
GM PLN Sulselrabar Bob Saril mengatakan bahwa PLN Sulselrabar sangat antusias dengan kendaraan listrik, ditandai dengan kesiapan energi listrik yang surplus 200 MW dan akan bertambah hingga surplus 500 MW diakhir tahun 2017.
Lanjut Bob, PLN sangat mendukung kendaraan listrik, untuk tahun ini sudah ada 56 SPLU yang tersebar di wilayah Sulselrabar dan akan terus bertambah dengan target sebanyak 225 SPLU tersebar pada tahun 2018 mendatang.
"Tahun 2018 kami pastikan SPLU di Makassar sudah kita operasikan," katanya.
Saat itu, hadir juga Staf ahli menteri ESDM bidang lingkungan hidup dan tata ruang Satri Nugraha menyampaikan bahwa pada konvensi UNFCCC, kita telah berjanji untuk mengurangi pemanasan global dengan mengurangi emisi gas buang, salah satunya dengan penggunaan kendaraan listrik.
"Untuk itulah kita merangkul semua pihak terkait untuk sama-sama mengembangkan kendaraan listrik ini," kata Satri. (*)