LBH Salewangan Kecam Penembak Kader HPPMI di Makassar
mahasiswa Fakultas Hukum semester akhir itu, ditembak oleh oknum polisi yang melakukan razia
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Direktur LBH Salewangang, Fadhli Abi Rafdi mengecam tindakan penembakan yang dilakukan oknum polisi terhadap mahasiswa Universitas Bosowa (Unibos) asal Maros, Arialdi, Jumat (6/10/2017) lalu.
Fadhli mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, mahasiswa Fakultas Hukum semester akhir itu, ditembak oleh oknum polisi yang melakukan razia di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Jl Urip Sumoharjo, dini hari.
Saat itu korban bersama seorang rekannya, Nur Parawansyah melintas dari arah kota menuju asrama Mahasiswa Maros di kompleks Unhas.
Tiba-tiba, korban dicegat oleh oknum Polisi dan langsung melakukan pemukulan serta melepaskan tembakan ke arah korban. Peluru karet tersebut bersarang di punggung kiri.
"Dengan adanya kejadian penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi ini, semakin memperpanjang sepak terjang betapa arogannya oknum yang mengatasnamakan Institusi Polri ini," kata Fadhli, Minggu (8/10/2017) .
Beberapa kasus penembakan yang tidak sesuai Protap sering terjadi. Hal ini membuktikan betapa lemahnya pengetahuan hukum dan SOP penembakan.
"Kalau memang mahasiswa ini melakukan tindak pidana kenapa harus ditembak. Kecuali kalau seseorang yang melakukan tindak pidana melakukan perlawanan dan bmengancam nyawa petugas maka itu bisa tembak," katanya.
Kasus penembakan tersebut tidak bisa dubiarkan. Oknum polisi penembak harus segera diproses.
"Itu adalah tindak pidana. Saatnya Institusi ini berbenah, mengatur anggota yang bertugas supaya paham aturan yang ada," katanya.
Korban yang ditembak tersebut merupakan pengurus Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia (HPPMI) Maros dan Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Maros.(*)