Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Agustus 2017, DPK Seret, LDR di Sulsel Diestimasi Masih Tinggi

KP BI Sulsel, Bambang Kusmiarso yang ditemui belum lama inj menuturkan, rasio LDR di Sulsel bertengger di level 130 persen.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Ardy Muchlis
FADHLY
Suasana jumpa pers pimpinan Kantor Perwakilan BI Sulsel di lantai 11 Menara Bosowa Jl Sudirman Makassar. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel memperkirakan rasio kredit terhadap pendanaan atau loan to deposit ratio (LDR) di Sulsel masih akan ketat seiring ekspansi kredit yang lebih kencang ketimbang penghimpunan dana.

KP BI Sulsel, Bambang Kusmiarso yang ditemui belum lama inj menuturkan, rasio LDR di Sulsel bertengger di level 130 persen.

Per Agustus 2017 jumlah dana pihak ketiga (DPK) di Sulsel mencapai Rp 83 triliun sedangkan kredit yang telah disalurkan mencapai Rp 107,8 triliun. Alhasil rasio LDR mencapai 130 persen.

"Kalau kita lihat, DPK di Sulsel memang sampai segitu saja. Banyaknya orang melakukan pembiayaan ketimbang penyimpanan, memperlihatkan aktivitas proyek kian besar. Makanya, terjadi penurunan DPK pemerintah," katanya.

Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI, Dwityapoetra Soeyasa Besar menambahkan, fenomena turunnya DPK ini secara nasional. DPK sangat tergantung pada aktivitas transaksi pemerintah.

"Di Sulsel pun demikian, penyebabnya utamanya kebijakan kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) dan ketentuan OJK yang mewajibkan Pemda menarik dananya dari perbankan dalam bentuk obligasi pemerintah," katanya.

Selama ini perbankan di Sulsel masih mengandalkan dana dari kantor pusat, dana antarbank, dan dana antarkantor cabang dalam menyalurkan pinjaman ke pihak ketiga.

"Nah kita harapkan perbankan mencari sumber dana baru. Dengan cara sekreatif mungkin," kata Poetra sapaanya.

Salah satu cara yang dilakukan untuk menghimpun dana masyarakat yang belum masuk dalam sistem perbankan, otoritas dan perbankan akan giat menjaring dana lewat agen laku pandai atau Layanan Keuangan Tanpa Kantor untuk keuangan inklusif. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved