Inilah Dunia Tentara, Kapendam Dicopot Karena Medsos, Bagaimana Nasib Admin Twitter TNI AU?
Kejadian tersebut berawal dari anggota Penerangan Kodam (Pendam) yang mengunggah tiga berita di situs resmi Kodam Mulawarman.
TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah dunia tentara. Harus disiplin. Tak boleh sembarangan berkomentar atau bertindak. Jika melanggar, siap-siap saja menerima konsekwensi.
Seperti yang dialami perwira ini. Dihukum gara-gara media sosial.
Wakil Kepala Penerangan Kodam Mulawarman Letkol Inf M. Iqbal Zulkarnain dicopot dari jabatannya lantaran lalai mengawasi anak buahnya yang asal mengunggah berita di situs resmi Kodam Mulawarman.
Baca: Lowongan Kerja - Unilever Butuh S1 Semua Jurusan untuk Assistant Area Sales Manager, IPK?
Kejadian tersebut berawal dari anggota Penerangan Kodam (Pendam) yang mengunggah tiga berita di situs resmi Kodam Mulawarman.
Baca: Hasil Lengkap dan Klasemen Liga Inggris - Duo Manchester Kokoh, Liverpool Seri Lagi
Namun, konten yang diunggah itu diperoleh dari media sosial. Anggota Pendam menerima berita-berita tersebut pada 26 September 2017 pukul 19.22 Wita, lewat whatsapp.
Ada empat berita yang diterima, yakni:
1.Kontroversi yang direkayasa by Zeng Wei Jian : Instruksi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memutar kembali film Penghianatan G30S/PKI.
Baca: Hasil dan Klasemen Liga Italia – Napoli Masih Sempurna, Juve Seri, AC Milan Keok di Kandang
2. Intelijen TNI Valid : inilah Video bukti Polisi memiliki senjata anti Tank yang dituduhkan Panglima TNI.
3. Copas dari teman Pendam VI/Mlw : siapa yang mencatut nama Presiden ingin datangkan senjata 5000 pucuk.
4. Jenderal terbaik untuk umat Muslim Indonesia dan bangsa ini.
Setelah membaca berita yang diterima, anggota tersebut berinisiatif memasukkan tiga berita ke dalam website Kodam VI/Mlw, yakni berita pertama, kedua dan ketiga.
"Dengan maksud untuk sharing berita. Tindakan tersebut tanpa lapor/minta persetujuan dari pimpinan," demikian penjelasan pihak Kodam Mulawarman dalam situs resmi kodam-mulawarman.mil.id.
Berita-berita yang tayang di situs kodam-mulawarman.mil.id tersebut kemudian beredar kembali di media sosial. Hal itu menuai kritik netizen.
Pangdam Mulawarman Mayjen Sonhadji kemudian mendapati keempat berita tersebut di situs resmi Kodam Mulawarman pada Jumat (29/9/2017). Ia langsung memanggil Iqbal.
Iqbal mengaku bersalah karena kurang melakukan pengawasan terhadap anggotanya dalam memasukkan berita ke dalam situs resmi Kodam Mulawarman.
Iqbal juga mengaku bersalah karena kurang memahami tentang SOP (Standar Operasional Prosedur) terkait kelayakan berita yang bisa diunggah ke situs resmi Kodam Mulawarman.
Pangdam Mulawarman memerintahkan Iqbal untuk segera menghapus berita-berita tersebut.
Setelah diperiksa, Iqbal lantas dicopot dari jabatan Wakapendam Mulawarman.
"Memberikan sanksi atas kesalahannya terhadap Letkol Inf M Iqbal Zulkarnain Wakapendam VI/Mlw berupa pencopotan dari jabatan Wakapendam VI/Mlw," bunyi penjelasan tersebut.
Bagaimana nasib Admin Twitter TNI AU yang kritik Panglima TNI?
Jika Letkol Inf M Iqbal dicopot dari jabatannya karena lalai mengawasi anak buahnya, bagaimana dengan nasib admin twitter TNI Angkatan Udara yang mengkonfrontasi pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo soal adanya senjata ilegal yang diimpor ke Indonesia?
Hingga Senin (2/10/2017) belum ada penjelasan resmi nasib airmin (admin) Twitter TNI AU. Namun TNI AU sudah menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf atas insiden tersebut.
Pihak TNI Angkatan Udara tak bermaksud membantah pernyataan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo soal dugaan adanya penyelundupan 5.000 senjata.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Jemi Trisonjaya melalui keterangan tertulis, Minggu (24/9/2017), menanggapi hiruk pikuk netizen di media sosial terkait komentar admin Twitter TNI AU yang dianggap bertentangan dengan Panglima TNI.
Jemi juga meminta maaf atas kejadian tersebut. "Saya selaku penanggung jawab Twitter TNI AU, perlu menjelaskan kepada seluruh masyarakat, sebelumnya menyampaikan permohonan maaf atas 'mention di Twitter TNI AU' sehingga menimbulkan berbagai pendapat tentang TNI AU," paparnya.
"Admin (akun Twitter) TNI AU tidak menyanggah kebenaran isi pernyataan dari Panglima TNI selama itu memang benar pernyataannya dan mendapat izin dari beliau atau puspen TNI, karena organisasi TNI jalur komandonya adalah tegak lurus, sehingga masyarakat jangan menginterpretasikan ke arah lain dari pernyataan airmin di Twitter," kata Jemi.
Airmin adalah istilah bagi admin pengelola akun Twitter TNI AU. Pernyataan Jemi disampaikan menanggapi pro-kontra yang muncul karena kicauan akun @_TNIAU.
Belakangan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto menyebut memang ada penyalahan prosedur dalam pembelian senjata salah satu institusi di Indonesia.
Baca: Menteri Wiranto: Impor Senjata Brimob Bermasalah. Berarti, Jenderal Gatot Benar Dong?
Kasus ini berawal dari akun Twitter Radio Elshinta yang menuliskan pernyataan Panglima soal adanya institusi yang mendatangkan 5.000 senjata ilegal.
Di media sosial kemudian dipertegas dengan beredarnya rekaman suara pernyataan Panglima saat menghadiri acara silaturahmi TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (22/9/2017).
Di tengah perdebatan netizen, kicauan admin Twitter @_TNIAU menjadi perhatian tersendiri. "5 ribu pucuk itu banyak lho, gimana cara ''ngumpetinnya''? Dan apakah penyataan Panglima ini memang benar? Krn dari @Puspen_TNI blm ada ket," begitu kicaunya.
Kicauan itu kini sudah tak bisa diakses lagi karena diduga telah dihapus. Namun demikian, beberapa netizen telah menyimpan bidik layar dari kicauan tersebut.
Kicauan itu kini sudah tak bisa diakses lagi karena diduga telah dihapus. Namun demikian, beberapa netizen telah menyimpan bidik layar dari kicauan tersebut.
Banyak netizen yang menganggap aneh kicauan tersebut, karena dianggap menunjukkan sikap tidak percaya kepada panglimanya. Atas hal itu lah, Jemi Trisonjaya menegaskan bahwa kicauan @_TNIAU itu tak membantah pernyataan panglima.
Kicauan itu juga tak berkaitan dengan substansi pernyataan panglima, melainkan ingin mengajak masyarakat agar tak mudah menyebarkan hoaks. Baik hoaks kepada atau mengatasnamakan perorangan maupun kelompok, selama data dan faktanya belum ada.
Jemi menambahkan, apabila pernyataan soal 5.000 senjata tersebut betul disampaikan Panglima atas seizin Panglima dan juga Puspen TNI, maka admin TNI AU tak akan berkomentar demikian di Twitter, melainkan justru mendukung.
"Yang benar adalah airmin atau admin TNI AU bersama dengan admin yang lainnya, ingin mengajak masyarakat untuk jangan mudah percaya terhadap berita yang belum dikeluarkan secara resmi oleh pihak-pihak yang berwenang di dalam istitusinya," ujar Jemi.
Ia juga menegaskan bahwa TNI solid. "Tidak akan terpecah belah demi menjaga Negara Kesatuan RI yang kita cintai," kata dia.