Inilah Dunia Tentara, Kapendam Dicopot Karena Medsos, Bagaimana Nasib Admin Twitter TNI AU?
Kejadian tersebut berawal dari anggota Penerangan Kodam (Pendam) yang mengunggah tiga berita di situs resmi Kodam Mulawarman.
Berita-berita yang tayang di situs kodam-mulawarman.mil.id tersebut kemudian beredar kembali di media sosial. Hal itu menuai kritik netizen.
Pangdam Mulawarman Mayjen Sonhadji kemudian mendapati keempat berita tersebut di situs resmi Kodam Mulawarman pada Jumat (29/9/2017). Ia langsung memanggil Iqbal.
Iqbal mengaku bersalah karena kurang melakukan pengawasan terhadap anggotanya dalam memasukkan berita ke dalam situs resmi Kodam Mulawarman.
Iqbal juga mengaku bersalah karena kurang memahami tentang SOP (Standar Operasional Prosedur) terkait kelayakan berita yang bisa diunggah ke situs resmi Kodam Mulawarman.
Pangdam Mulawarman memerintahkan Iqbal untuk segera menghapus berita-berita tersebut.
Setelah diperiksa, Iqbal lantas dicopot dari jabatan Wakapendam Mulawarman.
"Memberikan sanksi atas kesalahannya terhadap Letkol Inf M Iqbal Zulkarnain Wakapendam VI/Mlw berupa pencopotan dari jabatan Wakapendam VI/Mlw," bunyi penjelasan tersebut.
Bagaimana nasib Admin Twitter TNI AU yang kritik Panglima TNI?
Jika Letkol Inf M Iqbal dicopot dari jabatannya karena lalai mengawasi anak buahnya, bagaimana dengan nasib admin twitter TNI Angkatan Udara yang mengkonfrontasi pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo soal adanya senjata ilegal yang diimpor ke Indonesia?
Hingga Senin (2/10/2017) belum ada penjelasan resmi nasib airmin (admin) Twitter TNI AU. Namun TNI AU sudah menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf atas insiden tersebut.
Pihak TNI Angkatan Udara tak bermaksud membantah pernyataan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo soal dugaan adanya penyelundupan 5.000 senjata.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Jemi Trisonjaya melalui keterangan tertulis, Minggu (24/9/2017), menanggapi hiruk pikuk netizen di media sosial terkait komentar admin Twitter TNI AU yang dianggap bertentangan dengan Panglima TNI.
Jemi juga meminta maaf atas kejadian tersebut. "Saya selaku penanggung jawab Twitter TNI AU, perlu menjelaskan kepada seluruh masyarakat, sebelumnya menyampaikan permohonan maaf atas 'mention di Twitter TNI AU' sehingga menimbulkan berbagai pendapat tentang TNI AU," paparnya.
"Admin (akun Twitter) TNI AU tidak menyanggah kebenaran isi pernyataan dari Panglima TNI selama itu memang benar pernyataannya dan mendapat izin dari beliau atau puspen TNI, karena organisasi TNI jalur komandonya adalah tegak lurus, sehingga masyarakat jangan menginterpretasikan ke arah lain dari pernyataan airmin di Twitter," kata Jemi.
Airmin adalah istilah bagi admin pengelola akun Twitter TNI AU. Pernyataan Jemi disampaikan menanggapi pro-kontra yang muncul karena kicauan akun @_TNIAU.