TERLUPAKAN! Pemain Timnas U-19 ini Dulunya Diidolakan, Kini Nasibnya Menyedihkan hingga Benci Bola
Saat masih berjaya, Fachri menjadi kebanggaan bangsa Indonesia menggenakan jersey Timnas. Hasilnya berprestasi bersama Garuda Muda.
TRIBUN-TIMUR.COM - Nasib seseorang memang bisa berubah kapan saja. Seperti sebuah kata pepatah bahwa hidup seperti roda pedati, kadang kita berada di atas kadang kita berada di bawah.
Kondisi inilah yang kini dialami oleh mantan punggawa timnas U19 bernama Fachri Firmansyah.
Saat masih berjaya, Fachri menjadi kebanggaan bangsa Indonesia menggenakan jersey Timnas.
Hasilnya berprestasi bersama Garuda Muda.
Kondisi terkini, Fachri tidak lagi menggenakan jersey Timnas atau klub sepakbola yang akan membesarkan namanya.
Sekarang Fahcri menggenakan seragam sekuriti untuk menyambung hidup.
Dalam akun Facebook Serdadu Merah Putih 1945, memposting empat foto Fachri 2016 lalu.
Kontan saja foto ini menjadi viral dan mendapat komentar netizen.

tertekan
Fachri mengaku sempat mengalami tekanan batin.
Stres dan sering menangisi nasibnya.
Bahkan kabarnya Fachri sempat membeci sepakbola atas tragedi itu.
Apalagi ia merasa tak diperhatikan PSSI oasca cedera tragis yang dialaminya.
Untuk menenangkan diri, akhirnya ia sempat mondok mendalami ilmu agama di Pondok Pesantren Attahdzib di daerah Rejoagung, Ngoro, Jombang.
Setahun setelah mengalami tragedi cidera parahnya tersebut, ia mulai berusaha untuk mencari pekerjaan di luar sepakbola. Ia awalnya bekerja sebagai seorang satpam, namun kemudian pindah kerja di kawasan di Rungkut Industri.
Sempat menjadi kuli panggul LPG di Rungkut Industri. Bersama 12 teman lainnya, setiap hari dia angkat-angkat LPG ke 20 truk.
"Capeknya minta ampun. Badan rasanya rontok. Saya cuma kuat tiga bulan,” ungkapnya dalam sebuah wawancara 2016 lalu.
Mantan pemain Sriwijaya FC U-21 lantas mencoba kembali melamar menjadi satpam. Ia sempat mengalami kendala saat menjalani tes fisik.
Anak tunggal dari pasangan Heri Purwoko dan Muryati ini kemudian diterima menjadi satpam yang bertugas menjaga bekas kantor milik pabrik rokok ternama asal Kediri.
Ia mengaku dengan gaji sebagai satpam sulit untuk bisa menjalani terapi untuk memulihkan cideranya.
Netizen menanggapinya beragam seperti:
Balajib MenkZonk: Jgn anggap sebelah mata jadi security mind gajix besar
Mar Deni: Bukan masalah jd securitynya...tp masalah pertanggung jawaban PSSInya
Andi Purwanto: Mohon info no telpon dan alamat Fachri, saya Dari Komite Nasional Atlet & Pelatih Indonesia, ini no saya hp.081254228671 WA/0818711473, kalo ada yang tahu ttg keberadaan mas Fachri baik alamat rumah/tempat kerjanya mohon di infokan ke nomor diatas, trima kasih kawan-kawan
Yudy Antoy: y klo msh d urus sm orang2 politik.,,g yakin spak bola kita bsa maju,,,
Fahmi Castilla: Kalo mau dirawat ikut klub, kalo timnas ya gak mungkin
Serdadu Merah Putih 1945: Jangankan cedera nyawapun akan dikorbankan asal demi Negara tercinta. Tapi ya negara juga harus pengertian lah.
Fahmi Castilla: Tapi emang gitu dimanapun, kalo pemain cidera yang ngerawat klub. Palingan timnasnya cuma salam tempel ke klub
Moh'd Asce Rasul: U19 awalnya kebanyakan dari pemain non klub. Jika cidera saat bela timnas. Swharusnya timnas tanggung jawab.