Pasha 'Ungu' Baru Jadi Wakil Wali Kota, Netizen Terkejut Lihat Apa Dialami Adelia Sekarang
Pesohor dan mantan pramugari Garuda Indonesia, Adelia Wilhelmina kini menetap di Kota Palu, Sulawesi Tengah guna mendampingi
TRIBUN-TIMUR.COM - Pesohor dan mantan pramugari Garuda Indonesia, Adelia Wilhelmina kini menetap di Kota Palu, Sulawesi Tengah guna mendampingi sang suami Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau Pasha "Ungu" yang kini menjabat Wakil Wali Kota Palu.
Sebagai istri wakil kepala daerah, Adelia secara ex officio menyandang banyak jabatan dalam organisasi.
Dia pun kini harus mengurusi dua hal, keluarga dengan masyarakat.
Sebagai ibu rumah tangga, Adelia kini harus mengurus 3 anak tiri, 4 anak kandung, dan 1 suami.
Ya, Pasha memiliki 3 anak dari pernikahannya dengan Okie Calerista Agustina atau istri pertama, yakni Keisha Alvaro Putra Sigit, Shakinah Azalea Napasha, Nasha Anaya Putri Valentina Pasha.
Baca: Nikahsirri Com - Begini Cara Situs Nikahsirri.com Lelang Keperawanan dan Keperjakaan, Garansi 100%
Cerai dengan Okie sejak tahun 2009, Pasha kemudian meminang mantan pramugari pada tahun 2011.
Dari pernikahannya dengan Adelia, vokalis grup band Ungu tersebut dikaruniai 4 anak, yakni Dewa Hikari Zaidan Ibrahim, Sakha Dyandra Sultan Yusuf, Aliyan Akhtar Raja Sulaiman, dan Princess Kayla Mutiara Pasha hanya dalam tempo 6 tahun.
Baca: Warganet Miris Lihat Kelakuan Ridwan Ghany dan Adhitya saat Ayah Mertua Dikubur, Perhatikan Salahnya
Pada tanggal 4 Agustus 2017, Adelia melalui akunnya pada Instagram @adeliapasha mem-posting fotonya bareng keempat anaknya dengan Pasha.
Mereka terlihat menunggangi motor gede.
Melihat foto di atas, sejumlah warganet terkejut saat menghitung jumlah anak kandung Adelia.
Pemilik akun @pipitindrawan menulis komentar, "Mbuuseett , mau selosin ank nya pasha , sukses trs ya ka .."
Pemilik akun @siskacaca6 menulis komentar, "Wah...pasukan nya Mba Adel uda banyak ya."
Pemilik akun @fitricahaya_ku menulis komentar, "Aa pasha subur."
Pemilik akun @dianina.aras menulis komentar, "Kufikir hnya mas anang yg hobi bukin bunting istrinya.. Trnyata ini jg haha.. Tp gpp yah bnyk aja bnyk rejeki yg penting halal."
Pemilik akun @aranrara menulis komentar, "Berentet anaknya, belum lagi dr yg sebelumnya..banyak anak banyak rejeki."
Pemilik akun @sefitriani menulis komentar, "Senengnya lihat foto ini, kalau aku jadi Mbak Adel gimana ngurusnya ya.. anakku 2 aja udah berasa repot."
Pemilik akun @diyawtm menulis komentar, "Kalo aku jd mba adel,sekalian aja aku tambahin jd 11.banyak anak banyak rezeki."
Pemilik akun @tiafitrianie menulis komentar, "anaknya banyak banget belum yg sama mba oky aja berapa."
Pemilik akun @bunga_cinta_mu menulis komentar, "Subhanallah bnyk ank banyak Riziky Aamiin."
Pemilik akun @fakhreny menulis komentar, "Weh emang kalo orang bugis banyak buntutnyeee. Samawa selalu bang pasha."
Kontroversi Kontrakan Pasha
Sebelumnya, Pasha membuat kontroversi gara-gara diduga ogah menempati rumah yang dekat dengan tempatnya berkantor.
Dia memilih ngontrak di kompleks perumahan elite di tepi pantai Teluk Palu, CitraLand "Waterfront City" Palu.

[Ilustrasi rumah yang dipasarkan di CitraLand "Waterfront City" Palu.]
Pasha, sebagaimana dikutip dari Antara, beralasan rumah jabatan wakil wali kota kini ditempati dinas pertanian.
Akhirnya, dia "mengalah" untuk memilih ngontrak di rumah pinggir pantai sekaligus terletak di Jalan Trans Sulawesi, ring road penghubung pusat kota Palu dan Makassar.
Ngontrak di CitraLand, Pasha pun dikabarkan harus membayar uang kontrakan Rp 1 miliar per tahun.
Namun, uang kontrakan itu tak dirogoh dari kocek pribadinya, melainkan dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palu tahun 2017.
Tahu, uang kontrakan Pasha harus ditanggung negara, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu pun geram.
Baca: Pasha Ungu Bikin Masalah, Punya Rumah Dinas tapi Ngontrak Rumah Mewah Rp 1 M Pakai Uang Rakyat
Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kota Palu, Ridwan H Basatu mengatakan, uang kontrakan Pasha tidak boleh dibebankan atau dibayar menggunakan dana APBD Kota Palu karena akan menjadi masalah dalam penggunaan anggaran daerah.
"Pemerintah Kota Palu jangan membayar kontrakan pribadi Sigit Purnomo Said yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Palu di kompleks hunian elit Citraland, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore," kata Ridwan, Rabu (11/1/2017).
Lanjut, kata Ridwan, Pemerintah Kota Palu telah menyediakan rumah jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dikonfirmasi oleh Antara, Pasha membantah kabar disampaikan Ridwan.
Suami Adelia Wilhelmina tersebut mengatakan, informasi jika uang kontrakannya ditanggung APBD tak benar.
Begitu pula dengan besaran sewa rumah tersebut dianggap keliru dan tidak berdasarkan fakta yang sebenarnya.
"Informasi ini ngaco. Kontrakan apa yang sebesar Rp 1 miliar, datanya darimana? Kalau mau memberi informasi kepada masyarakat itu harus akurat," kata Pasha membantah, kemarin.
Menurut dia, sewa kontrakan yang ditempatinya itu hanya senilau Rp 60 juta per bulan, bukan Rp 1 miliar per tahun.
Untuk enam bulan berjalan, sewanya sudah dibayar dengan cara mencarikan uang sendiri.
"Kalau dikatakan ada anggaran di tahun 2017, silahkan cek saja. Ini ngarang dan tidak berkualitas," katanya.
Baca: Cerita Tetangga soal Gadis Sulfiani Bunuh Diri Gara-gara Lamaran Pacar Ditolak Orangtuanya
Ridwan mengakui bahwa saat rapat asistensi anggaran di DPRD, awalnya Bagian Rumah Tangga dan Umum Sekretariat Daerah Kota Palu enggan mengakui bahwa APBD digunakan untuk membayar kontrakan Pasha.
Akhirnya, Bagian Rumah Tangga dan Umum Sekretariat Daerah Kota Palu, mengakui adanya penggunaan APBD untuk pembayaran kontrakan setelah DPRD menelusuri, mengkaji, dan mengevaluasi secara seksama adanya dugaan penggunaan APBD untuk "manjakan" wakil wali kota.
"Kami pernah dipanggil makan oleh Bagian Umum dan Rumah Tangga Setda Pemkot Palu atas hal itu, namun kami menolak. Mereka telah membohongi kami karena awalnya tidak mengakui adanya penggunaan APBD," kata Ridwan.
Sementara Pasha mengakui jika sebenarnya tak menutup kemungkinan tetap ada penggaran untuk kontrakannya, namun nilainya diaggap tidak terlalu besar.
"Memang ada pembelian televisi, lemari dan alat kelengkapan rumah tangga lainnya yang nilainya tidak sampai Rp 50 juta," katanya.
Menurut dia, jika memang hal itu keliru, maka DPRD lambat bersikap.
"Kenapa nanti sekarang baru dibicarakan, tidak pada saat Dinas Pertanian menempati rumah jabatan itu, tapi kalaupun belum ada rumah jabatan, maka pemerintah wajib menyediakannya apakah dengan membeli atau mengontrak," tutur mantan suami Okie Calerista Agustina ini.
Mestinya, kata dia, DPRD yang harusnya menindaklanjutinya sebelum masalah ini timbul, yakni dengan membicarakan penyediaan rumah jabatan untuk kepala daerah yang baru.
"Saya berharap DPRD dapat sejalan dengan pemerintah, bukan menjadi musuh, karena kita pada dasarnya sama, dipilih oleh rakyat," ujarnya.
Sementara, kata Ridwan, rumah kontrakan Pasha tidak ada kaitannya dengan pemerintah daerah atau keuangan daerah, sehingga tidak boleh sewenang-wenang menggunakan anggaran untuk kepentingan pribadi.
Lebih lanjut, politikus Partai Hanura ini mengatakan, Kota Palu masih membutuhkan banyak sarana dan prasarana yang harus dilengkapi dan dibangun untuk kesejahteraan masyarakat, ketimbang membiayai kepentingan pribadi.
Sekadar informasi, saat Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu, Partai Hanura bersama dengan Partai Keadilan Sejahtera mengusung pasangan Hadianto Rasyid dan Wiwik Jomiatul.
Sedangkan Pasha diusung Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Amanat Nasional.