citizen reporter
LP2M Unhas Gelar Pelatihan Dasar Geologi dan GIS: Merawat Asa, Raih Medali di Ajang OSN
Ketua Panitia Pelaksana Dr. Eng. Ilham Alimuddin, M.GIS, mengatakan bahwa materi yang diperlombakan di ajang Olimpiade sudah sangat kompleks.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Arif Fuddin Usman
Materi Geologi
Pemateri terdiri dari 7 orang dosen dan 5 orang mahasiswa tingkat akhir yang memiliki keahlian mpuni dibidangnya masing-masing diantaranya Dr. Ulva Ria Irfan, Dr. Haerany Sirajuddin, Dr. Eng. Meutia Farida dan Dr Eng. Adi Maulana.
Adapun materi yang disajikan meliputi Geologi Sulawesi, Mineralogi, Petrologi, Pengenalan Sistem Informasi Geografis (GIS) dan Citra Penginderaan jauh, Bencana Geologi dan Mitigasinya, Praktikum Mineral dan Batuan, latihan soal-soal dan pengisian kuesioner, serta kegiatan lapangan.
Peserta pelatihan yang berjumlah 30 orang sangat antusias mengikuti kegiatan demi kegiatan. Selama proses kegiatan yang meliputi diskusi dan tanya jawab, terungkap bahwa guru-guru tersebut telah berusaha untuk mempelajari materi Ilmu Kebumian.
Namun demikian mereka masih kesulitan memahami materi disebabkan tidak adanya pengetahuan dasar tentang Ilmu Kebumian khususnya Geologi.
Sebelum penyajian materi, terlebih dahulu peserta diberikan pretest untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awalnya tentang ilmu kebumian. Pada saat mengerjakan ujian terlihat para guru masih sangat kesulitan dalam menjawab soal.
Nama Batuan
Setelah penyajian materi dan praktikum, dimana dalam praktikum mereka diberikan tatacara pemerian mineral dan batuan hingga penentuan nama batuan.
Hasil evaluasi, baik dari hasil diskusi maupun tes secara tertulis, menunjukkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman para guru. Mereka mampu menyelesaikan soal-soal meskipun masih membutuhkan waktu yang cukup lama.
Setelah sesi terakhir berupa pengisian kuesioner, pelatihan tersebut pun berakhir dan ditutup oleh Ketua Departemen Teknik Geologi, Dr. Eng. Asri Jaya.
Asri Jaya sangat mengapresiasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Harapannya capaian yang diperoleh sesuai dengan target yang mana adanya peningkatan kapasitas keilmuan baik guru geografi maupun beberapa peserta anak didik.
Pemahaman guru Geografi dan anak didik tentang pentingnya ilmu kebumian seperti aspek bencana alam dan mitigasi bencana geologi dapat meningkat. Tentunya para guru dan siswa lebih memahami potensi sumberdaya alam dan mineral daerah mereka termasuk kebencanaan geologinya.
“Mudah-mudahan berbekal pelatihan ini target untuk meraih medali sebanyak-banyaknya di OSN XVII tahun 2018 Padang, Sumatera Barat dapat tercapai, ujar Asri.
Untuk tingkat nasional dilaksanakan dengan peserta menurut passing grade yang telah ditentukan oleh Kemdikbud yang akan memperebutkan 30 medali; 5 emas, 10 perak, dan 15 perunggu. Selanjutnya pemenang berhak mewakili Indonesia di ajang internasional.
“Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia (TOIKI) mewakili Indonesia ke ajang IESO sedang Tim Olimpiade Geografi Indonesia (TOGI) yang mewakili Indonesia ke ajang IGeO. Medali OSN harus menjadi capaian bukan sekedar target,” pungkas Ilham. (*)