Curhat Wali Kota Ditangkap di WC, Digugat Istri Pertama Rp 12 M, Istri Sah Dilantik Desember
"Saya di rumah, tahu-tahu digedor di kamar mandi," katanya usai diperiksa di Mapolda Jatim, Sabtu malam.
"Benar, terkait (korupsi) proyek," ujar Basaria melalui pesan singkat, Sabtu malam.
Meski demikian, Basaria belum merinci apa proyek yang dijadikan bancakan oleh politikus PDI Perjuangan tersebut.
Basaria juga belum mau menjelaskan kronologis penangkapan Eddy yang dilakukan melalui serangkaian proses operasi tangkap tangan(OTT) tersebut.
Sabtu malam ini, penyidik KPK membawa Eddy menuju Jakarta lewat udara dari wilayah kekuasaannya, Batu.
Eddy diketahui sempat menjalani pemeriksaan di Markas Polda Jawa Timur.
Digugat Istri Pertama Rp 12 M, Istri sah dilantik Wali Kota Desember ini
Wali Kota Batu, Jawa Timur, Eddy Rumpoko ditangkap oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Sabtu (16/9/2017).
Penangkapan ini terjadi hanya beberapa bulan sebelum masa jabatannya berakhir pada 26 Desember 2017.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan, OTT dilakukan sekitar pukul 13.30 WIB di Kota Batu.

Berdasarkan biodata yang dicatat oleh Litbang Kompas, Eddy menyelesaikan jenjang sekolahnya di Jawa Timur.
Setelah lulus dari SDK ST Xaverius, Surabaya pada 1972, ia melanjutkan ke SMP Taman Siswa/Taman Dewasa, lalu beranjak ke SMA Negeri 5, Malang.
Sebelum menjadi wali kota, ia beberapa menduduki jabatan direktur utama sejumlah perusahaan, yakni PT Unicora Agung, PT Janaka Agung, dan PT Duta Perkasa Unggul Lestari.
Eddy juga pernah tercatat sebagai Komisaris Harian Umum Malang Post.
Dalam hal berorganisasi, Eddy pernah menjabat dalam Pengurus Daerah Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Timur, menjadi Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan TNI/Polri (GM FKPPI) Jawa Timur, serta anggota Pemuda Pancasila Jawa Timur.
Namanya juga masuk dalam anggota DPP PDI Perjuangan.
Pria kelahiran Kota Manado, Sulawesi Utara, 8 Agustus 1960, itu juga aktif dalam bidang olahraga.
Ia merupakan perintis berdirinya tim sepak bola PS Arema.
Pada Mei 2015, Eddy ditunjuk sebagai anggota Tim Transisi PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Setelah Kota Batu terbentuk sebagai daerah otonom baru pada 2001, Eddy terpilih sebagai wali kota pertama melalui pemilihan kepala daerah pada 2007.