Kebakaran di RSUP Wahidin Sudirihusodo Sempat Dikira Hanya Simulasi
Prof dr Mansyur Arif mengaku, beberapa hari sebelumnya, manajemen rumah sakit telah mengagendakan simulasi penanganan kebakaran
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Saat kebakaran terjadi di lantai 3, Gedung Infection Centre (IC), Kamis (14/9/2017) malam, pihak RSUP Wahidin Sudirohusodo mengira kebakaran tersebut hanya sekadar simulasi.
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Wahidin, Prof dr Mansyur Arif mengaku, beberapa hari sebelumnya, manajemen rumah sakit telah mengagendakan simulasi penanganan kebakaran.
"Jadi satu dua hari ini diagendakan untuk simulasi, petugas kami kira kebakaran itu bagian dari simulasi," ujar dr. Mansyur Arif kepada wartawan didampingi Kabag Hukum dan Humas RSUP dr Wahidin dr Nurhayati di lantai 5 Gedung Private Care Centre, Makassar, Jumat (15/9/2017).
Kebakaran terjadi di lantai 3 gedung Infection Centre (IC) RSUP. dr. Wahidin Sudirohusodo, Jl Perintis Kemerdekaan, Kamis (14/9/2-17) malam, pukul 22.40 Wita.
Akibat kebakaran tersebut, 36 pasien harus dievakuasi. Pasien dari lantai satu berjumlah 10 orang, 19 orang dari lantai dua dan tujuh pasien dari lantai tiga. Mereka dievakuasi ke halaman parkir Gedung Infection Centre.
Menurut dr. Mansyur Arif, simulasi itu memang telah dijadwalkan secara rutin, agar semua star mampu untuk jalankan antisipasi kebakaran di RSUP. Wahidin.
"Ada juga laporan masuk terkait alat proteksi kebakaran yang tidak secara otomatis itu, nantinya kita akan evaluasi agar tidak terjadi lagi," jelas dr. Mansyur.
Saat ini, Tim Labfor sedang melakukan investasi awal, dan hari ini pelayanan di IC termasuk di pelayanan di lantai 3 itu, sudah berfungsi seperti hari biasanya.
Pihak RSUP Wahidin mengaku, saat ini ruangan yang terbakar dilantai 3 gedung IC, telah di-Police Line atau garis polisi untuk kepentingan penyelidikan polisi.
Mansyur tambahkan, sehari sebelum lebakaran, dari laporan perawat mereka sempat berkeliling dan mengecek Apar atau alat pemadam kebakaran ringan.
"Dan Untuk data springkel itu akan jadi data investigasi kami lebih lanjut dengan pihak teknis bangunan, termasuk juga pemborongnya," tambahnya.(*)