Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasihan, Kondisi Setya Novanto Begini Sekarang di Rumah Sakit. Padahal Mau Diperiksa KPK

Rencananya ketua partai yang juga Ketua DPR RI ini diperiksa perdana sebagai tersangka dugaan korupsi proyek KTP elektronik.

Editor: Mansur AM
Kolase tribun-timur.com
Setya Novanto batal diperiksa di KPK karena alasan sakit, Senin (11/9/2017). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto jadi topik menarik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepanjang Senin (11/9/2017).

( Baca: Asma Dewi Ternyata Kontak Person Tamasya Al Maidah Lawan Ahok, Kini Ditangkap Polisi )

Rencananya ketua partai yang juga Ketua DPR RI ini diperiksa perdana sebagai tersangka dugaan korupsi proyek KTP elektronik.

Namun hingga petang, Novanto tak kunjung datang. Alasannya, Novanto sakit. Gula darahnya naik.

( Baca: Pendaftaran CPNS 2017 - Kemenkeu Paling Banyak Formasi, Terima D3 dan Sarjana S1 )

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak percaya begitu saja dengan surat yang disampaikan Sekjen Partai Golkar, Idrus Marhan yang menyebut Ketua DPR, Setya Novanto tidak dapat memenuhi panggilan penyidik sebagai tersangka korupsi e-KTP karena sakit.

Untuk memastikan kondisi kesehatan Setya Novanto, pihak KPK akan mengambil langkah dengan meminta pendapat kedua atau second opinion dari dokter.

Diketahui, Idrus Marham, Senin (11/9/2017) pagi menyambangi KPK menyampaikan surat dokter perihal kondisi Setya Novanto.

Idrus Marham juga mengatakan, Setya Novanto saat ini sedang dirawat di RS Siloam karena gula darahnya naik usai berolahraga, Minggu (10/9/2017).

Gula darah itu menurut Idrus berimplikasi pada ginjal dan jantung Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Harian (Plh) Kabiro Humas KPK, Yuyuk Andriati mengatakan, tim penyidik sedang mempertimbangkan sejumlah langkah untuk menyikapi ketidakhadiran Novanto.

"SN (Setya Novanto) tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP, penyidik KPK telah menerima surat tertanggal 11 September 2017 yang menyatakan yang bersangkutan tidak bisa hadir karena sedang sakit dan diopname. Penyidik akan cek ulang apakah yang akan nanti dipanggil ulang jadwal kembali atau ada langkah lain yang dilakukan penyidik, sah secara hukum," tutur Yuyuk di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Selain mempertimbangkan untuk menjadwalkan pemeriksaan ulang, tim penyidik juga mempertimbangkan meminta second opinion kepada dokter lain terkait kesehatan Novanto.

Ketua DPP AMPI Andi Yuslim Patawari mengunggah foto-fotonya bersama Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto di Facebook.
Ketua DPP AMPI Andi Yuslim Patawari mengunggah foto-fotonya bersama Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto di Facebook. (HANDOVER)

Ini karena KPK memiliki Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk meminta dokter memeriksa kesehatan saksi ataupun tersangka.

"Surat akan dikembangkan oleh penyidik termasuk apa perlu second opinion. Nanti bisa diberikan IDI, KPK ada kerja sama dengan IDI. Penyidik akan melakukan langkah yang diperlukan yang sah secara hukum, termasuk pengecekan (kesehatan Novanto)," kata Yuyuk.

Kondisi Setya Novanto di Rumah Sakit

Satu unit mobil Toyota Fortuner berwarna hitam dengan plat nomor B 1732 terlihat terparkir rapi tepat di depan loby Rumah Sakit Siloam yang berada di kawasan Karet Semanggi, Jakarta, Senin (11/9/2017).

Mobil tersebut, jelas seorang petugas keamanan yang berada di depan pintu rumah sakit, dimiliki oleh Ketua DPR RI, Setya Novanto.

Menurutnya, mobil itu sudah terparkir di depan lobby semenjak Minggu (10/9) malam.

"Punya Pak Novanto," ucap dia singkat.

Dirinya enggan memberitahu dimana ruangan perawatan Setya Novanto yang dikabarkan sakit oleh Sekjen Golkar, Idrus Marham sehingga tidak dapat memenuhi panggilan pemeriksaan oleh KPK.

"Saya tidak berwenang, mas," kata satpam.

Begitu juga dengan pihak rumah sakit yang enggan memberikan keterangan lebih lanjiut informasi mengenai Setya Novanto.

"Kami tidak bisa memberikan informasi. Pihak keluarga meminta untuk menyerahkan semuanya kepada Pak Idrus," ucap seorang customer service di ruang lobi.

Namun, dari data komputer yang sempat terlihat, Setya Novanto terdata berada di ruangan President Room rumah sakit tersebut.

Tribun kemudian mencoba untuk masuk ke dalam rumah sakit berlantai 35 itu. Berdasar pada petunjuk di rumah sakit, setidaknya ruang rawat inap berada di lantai 31 hingga 35.

Saat berada di lantai 31, terlihat dua orang berpakaian batik dengan alat pendengar di telinganya, menanyakan keperluan dan kehadiran Tribun di lantai tersebut.

Ketika dijelaskan, mereka meminta untuk segera turun dan tidak memperbolehkan untuk berada di lantai tersebut dan juga lantai selanjutnya.

Selang sekira satu jam kemudian, Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini Partai Golkar, Nurul Arifin keluar dari elevator rumah sakit.

Nurul Arifin membawakan lagu Biru yang populer dilantunkan oleh Vina Panduwinata.
Nurul Arifin membawakan lagu Biru yang populer dilantunkan oleh Vina Panduwinata. (MUH HASIM ARFAH)

Dirinya mengatakan Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto itu usai melakukan pemeriksaan lanjutan dan sedang beristirahat.

"Iya, saya baru saja menemani Pak Novanto untuk pemeriksaan MRI lanjutan," tukasnya.

Dia menceritakan, pada Minggu malam, Setya Novanto sempat berolahraga usai dirinya pulang dari Bali untuk mengisi acara World Parlementary Forum.

Usai berolahraga, Novanto diceritakan oleh Nurul sempat jatuh akibat penyakit Vertigo ketua DPR RI itu kambuh.

"Bapak sempat 'collapse' setelah olahraga semalam. Terus langsung dibawa ke rumah sakit dijemput ambulance," tuturnya.

Nurul menjelaskan Novanto masih harus terus menjalankan pemeriksaan lanjutan di hari-hari ke depan. Pasalnya, beberapa pemeriksaan kesehatan masih dibutuhkan.

"Tidak bisa langsung kan. Tunggu kondisi pasien juga. Jadi, masih harus lakukan pemeriksaan lagi," ucapnya.

Tidak banyak petinggi maupun anggota dewan dari Fraksi Partai Golkar yang datang menjenguk selama Tribunnews berada di rumah sakit. Hanya saja, dua unit mobil pengawal terus berada di depan lobby.

Jelas Nurul, saat ini hanya ada keluarga dari Setya Novanto yang menunggu di ruangan hingga pemeriksaan selesai.

"Ada keluarga kok di dalam," kata Nurul seraya meninggalkan rumah sakit.

KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Novanto

Komisioner KPK, Laode M Syarief menjelaskan pihaknya sudah menerima surat sakit atas nama Setya Novanto yang diberikan oleh Sekjen Golkar, Idrus Marham pada Senin pagi.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif dan Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat menggelar konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (2/8/2017).
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif dan Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat menggelar konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (2/8/2017). ((KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN))

Dia mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menulis surat untuk penjadwalan ulang pemeriksaan terhadap Novanto dalam waktu dekat.

"Sedang ditulis kalau tidak salah hari ini. Kami akan jadwalkan ulang dalam waktu dekat," kata dia di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (11/9/2017)

Sementara itu, Komisioner KPK lainnya, Saut Situmorang menambahkan masih menunggu surat dari keterangan dokter mengenai sakit yang diderita Setya Novanto.

Dari surat keterangan tersebut nantinya KPK dapat menyesuaikan jadwal yang tepat untuk pemeriksaan.

"Tunggu dari dokter dulu lah. Kami kan tidak ke rumah sakit untuk memastikan. Kalau dokter bilang sudah selesai, baru kami panggil lagi," ucapnya.

Saut juga mengatakan kewajarannya apabila seseorang sakit karena gula darahnya naik seketika. Pasalnya, sudah beberapa kali orang yang ia kenal, terkena masalah yang sama.

"Wajar kalau gula darah seketika naik. Banyak kok yang kejadian seperti itu. Doakan saja cepat sembuh," ujar Saut.

Sebelumnya, Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham mendatangi KPK untuk memberikan surat dari RS Siloam yang menjelaskan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dalam keadaan sakit.

Dia mengatakan saat ini Novanto tidak dapat memenuhi panggilan untuk pemeriksaan sebagai tersangka kasus E-KTP oleh KPK.

"Beliau tidak bisa hadir karena semalam setelah olahraga, gula darahnya naik. Jadi, hari ini tidak bisa memenuhi panggilan KPK," jelas Idrus.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved