Reaksi Danny Pomanto Terhadap Kekerasan di Rohingya
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengaku pengungsi asal Rohingya rupanya merasa aman dan nyaman selama berada di Kota Makassar.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ardy Muchlis
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR- Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengaku pengungsi asal Rohingya rupanya merasa aman dan nyaman selama berada di Kota Makassar.
Dengan kondisi itu, mereka pun mengucapkan apresiasi dan terima kasih yang sangat dalam kepada Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
"Persoalan kemanusiaan itu harus kita dukung, begitupun dengan kekerasan HAM yang terjadi di Myanmar oleh warga muslim Rohingya. Para warga Rohingya sudah sampaikan langsung terima kasih dan apresiasinya ke saya, di Makassar mereka merasa damai dan nyaman ," ujar Danny, di rujab Wali Kota Makassar, Senin (4/8).
Selama berada di Makassar, para pengungsi Rohingya hidup dengan rukun dan patuh akan peraturan pemerintah kota Makassar.
Bahkan sejumlah kegiatan pemerintahan yang diadakan pemerintah kecamatan juga kerap melibatkan para muslim asal Rohingya di Makassar.
Terkait dengan bagaimana nasib para Rohingya di masa yang akan datang, Danny menyerahkan kepada IOM, lembaga sosial yang menaungi pengungsi asal luar negeri.
"Mereka ini ditangani langsung oleh IOM," ditambahkan Danny.
Hanya saja, karena misi kemanusiaan, Pemerintah Makassar memberikan ruang kepada pengungsi Rohingya.
Danny pun membeberkan kekagumannya terhadap reaksi Presiden RI Joko Widodo yang ikut serta dalam meredam kekerasan terhadap muslim Rohingya.
"Tensi disana bisa menurun karena beliau (Presiden Jokowi)," kata Danny.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta pemerintah Myanmar menghentikan dan mencegah kekerasan terhadap warganya, khususnya etnis Rohingya.
Jokowi menyesalkan aksi kekerasan di Rakhine, Myanmar, yang menyebabkan puluhan ribu warga melarikan diri.
Hal itu disampaikan oleh Jokowi dalam pernyataan resmi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu 3 September 2017.
Presiden menyampaikan penyesalannya atas aksi kekerasan yang terjadi di Myanmar sejak dua pekan lalu.
"Saya dan seluruh rakyat Indonesia, kita menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi di Rakhine State Myanmar, perlu sebuah aksi nyata tidak hanya kecaman-kecaman," kata Jokowi.
Presiden juga menugaskan kepada Menlu untuk menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk dengan Sekjen PBB Antonio Guterres dan Penasihat Khusus untuk Rakhine State Kofi Annan.