Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ingin Uji Adrenalin dalam Gua yang Pernah Didiami Manusia Purba di Maros? Disini Tempatnya

Warga yang ingin uji adrenalin, bisa mencoba gua yang berjarak 2 kilomter dari jalan poros Bantimurung ini.

Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
ANSAR
Tim dari Konsulat-Jenderal Australia melakukan penggalian arkeologi, di situs gua batu kapur Leang Bulu Bettue, Kelurahan Kalabirang, Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Gua yang pernah dihuni oleh manusia purba di Leang Bulu Bettue, Kelurahan Kalabirang, Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan, panjangnya sekitar 300 meter.

Untuk masuk ke dalam gua ini, warga harus waspada dan memiliki alat penerangan yang cukup.

Jika tidak, warga akan tersesat dan kemungkinan besar akan kecelakaan di dalam gua. Pasalnya, selain memiliki pendakian, kondisinya juga licin.

Leang Bulu Bettue
Leang Bulu Bettue (ANSAR)

Perlengkapan yang harus digunakan juga harus maksimal. Sebaiknya mengenakan sepatu gunung, bukan sendal. Jika sendal, kemungkinan akan terlepas saat mendaki atau penurunan.

Akses di dalam gua tersebut luasnya bervariasi. Kadang luasnya sekitar lima meter. Namun setelah berjalan, ruas jalan akan menyempit hanya cukup dilintasi satu orang saja.

Warga yang ingin uji adrenalin, bisa mencoba gua yang berjarak 2 kilomter dari jalan poros Bantimurung ini. Di dalam gua, juga terdapat beberapa tebing.

Leang Bulu Bettue
Leang Bulu Bettue (ANSAR)

Jika kaki terpeleset, pengunjung bisa kecelakaan dan jatuh dari ketianggian sekitar 7 meter. Di dasar tebing, terdapat karts yang runcing.

Hal ini membuat pengunjung harus ekstra hati-hati. Rasa cape akan terbayar setelah pengunjung sampai di ujung timur gua.

Di lokasi itu, terdapat sungai yang tidak dialiri air. Di dekat sungai, terdapat ruang yang menyerupai dapur. Di dalamya tedapat batu yang mirip meja makan.

Leang Bulu Bettue
Leang Bulu Bettue (ANSAR)

Di bagian mirip dapur ini, wisatawan sudah bisa mematikan senter. Pasalnya, cahaya matahari sudah masuk.

"Bagusnya ini gua. Langit-langitnya warna warni. Ada juga yang mengkilap," kata seorang wisatawan Makassar, Nunu sembari dibantu berjalan oleh pemandu wisata.

Saat berada di dapur, wisatawan bisa berfose sepuasnya. Bisa berada di tas meja makan atau di atas batu karts yang ada.

Untuk keluar dari gua ini, wisatawan harus memutar arah. Pasalnya, jika ingin keluar dengan melalui pintu dapur, maka harus berjalan kaki sekitar dua kilometer untuk ke teras gua.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved