19 Kantor Perwakilan Bank Indonesia bakal Ramaikan FESyar di Mal Pipo
event berskala KTI ini merupakan rangkaian kegiatan untuk memeriahkan International Sharia Economic Festival (ISEF) 2017.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2017 bakal dihadiri 19 Kantor Perwakilan (KP) Bang Indonesia (BI) dari 19 provinsi yang ada di Kalimantan, Balinusa, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Tidak sekadar hadir meramaikan event tahuanan tersebut, 19 KP BI juga bakal membuka booth, dan membawa jawara sekala provinsi ke Mal Phinisi Point (PIPO) Jl Metro Tanjung Bunga Makassar, selama tiga hari (25-27/8).
Kepala KP BI Sulsel, Bambang Kusmiarso yang ditemui belum lama ini menuturkan, event berskala KTI ini merupakan rangkaian kegiatan untuk memeriahkan International Sharia Economic Festival (ISEF) 2017.
"Event ini dapat menjadi stimulus dalam upaya pengembangan ekonomi daerah melalui pengembangan ekonomi syariah serta menjadikan Sulsel sebagai salah satu penggerak utama dalam pengembangan ekonomi syariah di KTI," kata Bambang sapaanya.
Bertemakan “Mendorong Peran Ekonomi Syariah dalam rangka Penguatan Ekonomi Nasional” event ini mengusung konsep 5F. Finance, Food, Fashion, (kewirausahaan) dan fundutaiment (pendidikan dan hiburan).
"Beberapa kegiatan dalam FESyar 2017 antara lain Sharia Expo, seminar, talkshow, hiburan, pelatihan, edukasi, serta pengenalan pengembangan sektor keuangan sosial secara Islami yang meliputi zakat dan wakaf," jelasnya.
Melalui rangkaian FESyar diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran serta komitmen masyarakat dalam mendukung pengembangan dan akselerasi ekonomi syariah, serta memperluas keuangan inklusif untuk mendorong akses keuangan masyarakat dan UMKM terhadap layanan lembaga keuangan syariah.
"Kita kan buat 75 booth dengan peserta dari UMKM, 19 KP BI, dan bersinggungan langsung ke konsep F5," ujarnya.
Rencananya, puncak FESyar akan dibuka secara resmi Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo dan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.(*)