Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Honor Paskibra Rp100 Ribu & Makanan Kiriman Orangtua Tak Disampaikan, Keluarga 'Ngamuk': Haram!

Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) memegang peran penting dalam upacara bendere peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI setiap tahunnya.

Penulis: Nurhadi | Editor: Rasni
Facebook
Paskibra 

TRIBUN-TIMUR.COM-Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) memegang peran penting dalam upacara bendere peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI setiap tahunnya. 

Pemuda dan pemudi terbaik dari berbagai daerah dikumpulkan menjadi satu untuk menggerek bendera merah putih dengan nuansa sakral serta variasi baris berbaris. 

Makanya tidak heran jika mereka akan mendapatkan keistimewaan baik selama karantina latihan hingga usai upacara. 

Mereka akan mendapatkan honor khusus, difasilitasi dengan seragam lengkap, hingga mendapat hadiah berupa liburan ke berbagai daerah.

Sayangnya, hal ini tidak berlaku untuk Paskibra Kabupaten Mamuju, Sulbar.

Di tengah pernincangan netter tentang banyaknya hadiah yang akan diterima Paskibra di berbagai daerah, Paskibra Mamuju menuai protes dikalangan pengguna media sosial, Sabtu (19/8/2017).

Pemilik akun facebook Perwitasari Rakhmat menulis status yang mengejutkan

Di berandanya dia mempertanyakan honor paskibra Mamuju hanya Rp 100 ribu.

"Paskibraka dihargai dengan 100 ribu luar biasa," tulis Perwitasari di akun facebooknya yang diunggah 15 jam lalu. 

Baca: Fantastis, Inilah 3 Penghargaan atau Bonus Anggota Paskibraka, Nomor 1 Bisa Dinikmati Sampai Tua

Akun Facebook Perwitasari Rakhmat
Akun Facebook Perwitasari Rakhmat (Facebook)

Tak hanya honor yang ia keluhkan.

Ia juga sangat menyesalkan tindakan panitia paskibra yang terkesan tidak bertanggungjawab dalam mengurus para paskibra.

"Helm yang sempat terbawa oleh paskibra yang boncengan temannya katanya dak usah dibwa kembali kerumah. Nanti disimpan panitia (red). Selesai tugasnya jadi Paskibra, hendak pulang dan tidak lupa meminta helmnya. Dengan entengnya panitia bilang hilang dan tidak ada yg mau bertanggung jawab," kesalnya.

Ia juga mempertanyakan sikap panitia karena selama paskibra di karantina orangtua dan saudara dari Paskibra yang datang bawa makanan, buah dan cemilan untuk anaknya tidak ada yang sampai.

"Kalau memang dak boleh, kenapa panitia ambil dengan bilang nanti disampaikan. Woii...komakan itu haramm nah," jelasnya dalam akun fecebook tersebut.

"Heran... beginikah tanggung jawab kalian??? Hey kalian, mana semua itu tanggung jawabmu hah???
Cari untungko kah??? Kutauko semua nah...bagus saya lapor dimanako???", tulisnya lagi

"Luar biasaaaaaa perbuatanmu semua. Tadinya kita bangga liat semangatnya Paskibra yang walaupun dalam proses pelatihan mereka banyak kekurangan, salah satunya kostum utk latihan dak ada sama sekali. Tapi kalau begini kenyataannya kebanggaan berubah jadi kekecewaan. Kasian penerus berikutnya takutnya dak ada lagi yang mau jadi Paskibra," tulis Perwitasari.

Baca: Wow, Honor Paskibra Mamuju Rp100 Ribu, Makanan Kiriman Orangtua Pun Disunat

Lalu siapakan sosok Perwitasari keluarga seorang anggota Paskibra Mamuju 2017?

Setelah ditelusuri Tribun, Perwitasari diduga kakak dari salah seorang Paskibra bernama Alqidam Rakhmat.

Terbukti dari foto postingan di Facebook bersama seorang berseragam Paskibra lengkap dengan caption foto 

Dewasami kodong adekku

Muh. Alqidam Rakhmat (jago) anak bojo satu2nya adekku cowok.

Pemilik akun berfoto bersama anak berseragam Paskibra
Pemilik akun berfoto bersama anak berseragam Paskibra (Facebook)

Postingannya langsung viral.

Banyak yang mendukung aksi Perwitasari Rakhmat yang ingin mengusut tuntas terkait pendanaan para paskibra di pemerintahan.

Berikut komentar netter lainnya: 

Wildatyn Nurfani: Knp bgt skali panitiax, penjajahan namax klo gitu untung nda na siksaji ana2 paskib, mirisx deh...

Ashari Rauf: Saya akan ikut membela dan melindungiki' Kak Perwitasari Rakhmat. Insya Allah akan ikutka membackup.

Nur Adha Farchana:  Hassani Waduh, teliti sekaliq dek, bisa dimasukkan saja di koran dek, biar malu panitianya.(*)

Fantastis, Inilah 3 Penghargaan atau Bonus Anggota Paskibraka, Nomor 1 Bisa Dinikmati Sampai Tua

Terpilih menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) atau Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) merupakan sebuah kebanggan tersendiri.

Pasalnya, tak semua orang bisa mendapatkan kesempatan ikut mengibarkan bendera pada peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Mereka yang terpilih haruslah sosok yang cerdas, kuat mental, dan disiplin.

Karena menjadi anggota Paskibra atau Paskibraka hanyalah orang pilihan, maka penghargaan dan bonus diberikan pun tak main-main.

Apa saja penghargaan dan bonusnya?

1. Masuk Akpol atau Akmil

Jika bertugas di Istana, para purna Paskibraka pun tak sedikit yang ditawari untuk meniti karier di dunia militer.

Ada kemudahan bagi anggota Paskibraka yang tertarik masuk Akpol atau Akmil karena mereka putra dan putri terbaik dari daerah asal masing-masing.

Saat mengunjungi Mabes Polri, sejumlah anggota Paskibraka 2014 pun menyatakan minatnya untuk menjadi anggota Polri.

Mereka pun langsung mendapat tawaran dari Kapolri, Jenderal Sutarman untuk menjadi anggota Polri. 

Tentu bagi mereka akan ada perlakuan khusus, karena mereka sudah punya modal fisik yang mumpuni serta kesiapan mental yang memadai yang didapat selama pelatihan Paskibraka.

Itu soal jangka panjang.

2. Liburan di Dalam Negeri

Nah, ada penghargaan yang bisa langsung dinikmati, yakni bonusnya berupa liburan.

Contohnya Paskibra Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, saat peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71, tahun 2017.

Sebanyak  72 anggota Paskibra liburan ke Bali usai melaksanakan tugas pada upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71 di Lapangan Merdeka, Puncak Indah Malili, Rabu (17/8/2016).

Liburan ke Pulau Dewata tersebut menjadi bonus bagi anggota Paskibra, pendamping, dan pelatih yang susah payah latihan dan melaksanakan tugas dengan baik.

Melalui APBD Luwu Timur tahun anggaran 2016, dianggarkan dana untuk Paskibra senilai Rp 700 juta.

"Rp 300 juta untuk biaya latihan dan sisanya Rp 400 juta untuk bonus liburan," kata Kabid Pemuda dan Olahraga, Dinas Pendidikan Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Luwu Timur, Azis, Sabtu (13/8/2016).

Bonus serupa dirasakan anggota Paskibra Gorontalo HUT Kemerdekaan RI ke-69, tahun 2014.

Kendati gagal mengibarkan bendera, mereka tetap mendapatkan bonus.

Bonus yang diberikan langsung oleh Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie itu berupa paket liburan gratis ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Bonus ini diharapkan dapat mengobati kesedihan Paskibra atas insiden bendera setengah tiang yang terjadi pada Minggu (17/8/2014) pagi.

Insiden itu terjadi ketika Pasikbra sedang berusaha menaikkan bendera hingga ke puncak tiang di halaman rumah dinas gubernur.

Penyebabnya adalah tali bendera yang tersangkut di katrol, sehingga bendera tak mampu dinaikkan.

3. Liburan di Luar Negeri

Jika anggota Paskibra Gorontalo dibawa liburan ke Makassar, lain halnya dengan anggota Paskibra Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Pada tahun 2014, mereka mendapat bonus dari pemerintah daerah setempat untuk keliling beberapa negara tetangga.

Sebayak 77 anggota Paskibra diberangkatkan ke Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Masih pada tahun yang sama, sebanyak 68 anggota Paskibraka yang bertugas di Istana, mendapatkan bonus jalan-jalan ke Jepang selama 5 hari.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved