Siswa di Kota Naik Mobil, Bandingkan Sumarni 2 Jam Dayung Perahu Plus 4 Jam Jalan Kaki ke Sekolah
Sebagian dari anak usia sekolah di desa belum mampu menikmati mudahnya transportasi dari rumah ke sekolah dan sebaliknya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Bersyukurlah bagi anda yang tinggal dan sekolah di wilayah kota.
Pasalnya, akses dari rumah ke sekolah, maupun sebaliknya sangatlah mudah.
Tak perlu repot jalan kaki berkilo-kilometer karena ada kendaraan pribadi, maupun angkutan umum.
Coba bandingkan dengan mereka di desa.
Sebagian dari anak usia sekolah di desa belum mampu menikmati mudahnya transportasi dari rumah ke sekolah dan sebaliknya.
Sebagai contoh, Sumarni, siswi kelas VIII (kelas II) SMP Negeri 28, Salenrang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Saban hari sekolah, dia harus mendayung perahu dan jalan kaki ke sekolah.
Potret perjuangan Sumarni dibagikan Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia, Zakir Sabara HW MT IPM ASEAN Eng melalui akunnya pada Facebook dan Instagram.
Pada Rabu (16/8/2017), Zakir secara kebetulan melihat Sumarni mendayung perahu seorang diri, lalu menemuinya di rumah untuk mengetahui kisah hidup sang gadis.
Berikut selengkapnya cerita dari Zakir.
"Gadis mungil yang seorang diri sedang mendayung perahu di Sungai Pute' Rammang Rammang itu namanya Sumarni.
Dia bukan nelayan sedang mencari ikan, tapi pelajar.
Bukan hal aneh bagi Sumarni untuk "tampil beda" dengan kebanyakan pelajar.
Kala pelajar lain mengayuh sepeda, boncengan menggunakan sepeda motor, pakai ojek online, atau bahkan pakai mobil ke sekolah, dia malah menggunakan perahu.
Didayung sendiri, tanpa bantuan mesin.