PSM Makassar
Siapa yang Hukum Wasit Asing Nakal? Protes Wasit Bonyadifard, The MaczMan Galang Dukungan
..gol Wiljan Pluim bersih. Tak ada handsball. Dia hanya takut dengan teror suporter The Jak Mania, saya dia buta
Penulis: Alfian | Editor: Thamzil Thahir
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Kepemimpinan wasit asing di Liga 1 Indonesia, kembali menjadi sorotan.
Keputusan kontroversial wasit Bonyadifard Mooud yang menganulir gol Wiljan Pluim di menit 82 di laga klasik Persija Jakarta vs PSM Makassar di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Jakarta, dianggap bentuk ketakutan dan sikap hati-hati wasit asal Iran itu.,
“Wasit Iran itu sangat hati-hati. Tapi sepertinya dia takut dengan suporter The Jak. Jadi menganulir gol Pluim,” kata Presiden The Macz Man, Ocha Alim kepada Tribun, Selasa (15/8/2017) usai laga.
Dia menilai, terlepas dari aksi kontroversi wasit yang mengabaikan gol kemenangan PSM di Jakarta, tim Ayam Jantan dari Timur bermain sangat baik pada laga pekan ke-20 itu.
Ocha yang menyaksikan laga klasik dua tim perserikatan Indonesia bersama suporter The Macz Man Sektor Pongtiku di utara Makassar, ini menyebutkan, wasit asal Iran ini memilih safety tapi justru mengabaikan nilai-nilai kejujuran, sportivitas dalam sepak bola.
“Semua mata menyaksikan, baik tayangan langsung dan ulang, gol Wiljan Pluim bersih. Tak ada handsball. Dia hanya takut dengan teror suporter The Jak Mania, saya dia buta,”
Baca: Siapa Wasit yang Merampok Kemenangan PSM di Jakarta
Presiden kelompok suporter yang sudah berusia 17 tahun ini, juga menyebutkan, saat bola Wiljan menggetarkan jaring kiper Persija, para pemain sudah tak protes. “Itu satu pertanda bahwa Wiljan Pluim tidak handsball. Golnya bersih. Tapi kok dianulir.”
The MaczMan, tambah Ocha, berencana dukungan kelompok suporter lain untuk melancarkan mosi tak percaya kepada kepemimpinnan wasit asal Iran itu ke PSSI.
Surat juga ini akan ditembuskan ke Menteri Pemuda dan Olahraga. “Kita akan kumpul tanda tangan suporter untuk dikirim ke PSSI. Ini sekaligus kritik kepada kepemimpinan wasit Indonesia yang ada selama ini. Cukuplah PSM dan suporternya yang merasakan perihnya disakit sama kepemimpinan wasit yang tak jeli, tak fair dan ragu-ragu ambil keputusan,”
Ocha juga mempertanyakan, jika kepemimpinan wasit buruk dan terbukti merugikan klub, siapa yang berhak menghukumnya. “Apakah komisi wasit dari PSSI atau FIFA.” ujarnya.

Sejak awal Agustus lalu, otoritas sepak bola Indonesia, PSSI resmi mengumumkan penggunaan wasit asing dalam putaran kedua kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1.
Alasannya, sepanjang putaran pertama, keluhan manajemen tim, suporter atas perangkat pertandingan datang bertubi-tubi.
Akhirnya, PSSI, melalui operator liga 1, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB),mendatangkan wasit asing memimpin pertandingan secara parsial.