Ibadah Haji 2017
Jamaah Kloter 22 Didominasi Petani Cengkeh dan Coklat
Kloter (kelompok terbang) 22 Embarkasi Makassar, jamaah yang ada di kloter ini didominasi petani cengkeh dan cokelat.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ardy Muchlis
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Menunaikan ibadah haji tidak melihat siapa dia ataupun latar belakangnya. Bagi ummat muslim yang merasa mampu, diwajibkan menunaikan rukun Islam kelima dengan berhaji.
Seperti halnya di kloter (kelompok terbang) 22 Embarkasi Makassar, jamaah yang ada di kloter ini didominasi petani cengkeh dan cokelat.
Mereka berasal dari Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Kasubat TU Kemenag Kabupaten Kolaka H Hasbullah mengatakan jamaah yang berhaji di tahun ini didominasi petani cengkeh dan cokelat.
Dari data Kemenag Kolaka, jatah haji Kolaka tahun ini sebanyak 270 orang. 70 persen dari total jatah ini berpenghasilan dari hasil pertanian.
"Petani di Kolaka itu beda dengan yang lain, di Kolaka petaninya sejahtera, sehingga mampu menunaikan ibadah haji" kata Hasbullah.
Bahkan ada tradisi dari masyarakat kolaka disetiap panen cengkeh, mereka berlomba - lomba mendartarkan diri untuk berhaji.
Jamaah calon haji asal Kolaka dijadwal terbang ke tanah suci Mekkah, pada Rabu 15 Agustus 2017.
Sementara itu, JCH asal Kolaka Safareng (63) mengaku bahagia bisa berhaji di tahun ini.
Pasalnya, berhaji iji bisa diberi kesehatan baik dirinya sendiri maupun keluarganya yang ada di Kolaka.
Safareng kesehariannya banyak dihabiskan di kebun cengkeh.
Ia mengakui pendapatannya atas hasil pertanian yang ia kelola sudah lebih dari kebutuhan sehari- hari sehingga dia memilih untuk barhaji.
"Semoga pulang dengan selamat. Amin," kata Safareng. (Sal)