VIDEO ON DEMAND
VIDEO: Kreatif, Begini Cara Wanita Jeneponto Sulap Tongkol Jagung Jadi Lampu Hias
Kreatifitas para kaum perempuan yang tergabung dalam kelompok itu, mengolah limbah tongkol jagung menjadi kerajinan tangan yang bernilai rupiah.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Mahyuddin
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Jeneponto, satu dari 24 kabupaten di Provinsi Sulsel yang dikenal sebagai daerah penghasil jagung.
Tiap tahunnya ribuan ton jagung yang dipanen petani Jeneponto.
Ada dua jenis jagung yang diproduksi petani Jeneponto, yaitu jagungputih dan jagung kuning atau hibrida.
Jagung putih oleh warga Jeneponto umumnya dijadikan olahan makanan, baik itu direbus, digoreng ataupun dimasak.
Sementara, untuk jagung kuning umumnya petani Jeneponto menjual ke luar daerah untuk dijadikan bahan dasar pakan ternak.
Baca: 14.805 Perempuan Jeneponto Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
Jika biasanya tongkol jagung hasil panen petani hanya dijadikan sampah atau limbah, maka lain halnya yang ditunjukkan oleh Kelompok Perempuan yang ada di Desa Kareloe, Kecamatan Bontoramba.
Kreatifitas para kaum perempuan yang tergabung dalam kelompok itu, mengolah limbah tongkol jagung menjadi kerajinan tangan yang bernilai rupiah.
Seperti lampu hias, hiasan cermin, tempat pulpen dan pas bunga hias.
Baca: Seketarisnya Digeser Bupati, Ini Kata Ketua KPU Jeneponto
Beragam bentuk kerajinan tangan itu dipamerkan di acara Sarasehan Pencanangan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) Jeneponto di Stadion Turatea, Jl Stadion, Kecamatan Binamu, Kamis (10/08/2017) siang.
Harga yang ditawarkan bervariatif mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu.
Selain kerajinan tangan dari tongkol jagung, beragama jenis kerajinan tangan lainnya dan makanan tradisional juga dipamerkan dalam acara itu.(*)