Terungkap Beginilah Buruknya Gaya Hidup Ryan Thamrin dan Makanan 'Beracun' Kesukaannya, Walau Dokter
Pembawa acara Dr OZ Indonesia, dr Ryan Thamrin meninggal dunia pada usia 39 tahun, usia yang sangat muda.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pembawa acara Dr OZ Indonesia, dr Ryan Thamrin meninggal dunia pada usia 39 tahun, usia yang sangat muda.
Beliau menghembuskan nafas terakhir di Pekanbaru, Riau, Jumat (4/8/2017), karena sakit.
Ada dua penyakit dikabarkan diderita dr Ryan hingga nyawanya terenggut, yakni kanker otak dan maag.
Namun, sebenarnya kedua penyakit tersebut masih menjadi perdebatan di kalangan masyarakat, pasalnya belum ada bukti medis jika dia sebenarnya menderita penyakit apa.
Ibunda almarhum, Fahmiah Asad atau Mia Thamrin melalui sebuah tayangan infotainment mengatakan, kemungkinan putranya menderita maag.
Baca: 14 Fakta Anjing Pit Bull Pembunuh Sasa di Malang, Nomor 13-14 Siapa Berani Lawan?
"Kemungkinan lambungnya sudah tidak bisa bertahan. Yang pasti pada saat bulan Januari lalu saat check, lambungnya yang kena," ujar dia.
Mia Thamrin juga mengakui jika kini beredar berbagai macam spekulasi soal penyakit yang merenggut nyawa putra tercintanya.
Penyakit diderita dr Ryan erat kaitannya dengan kebiasaan mengonsumsi mi instan ketika masih muda, sebelum merantau menempuh pendidikan dokter pada Universitas Gadjah Mada.
Baca: Terungkap! dr Ryan Thamrin Target Nikah Tahun Ini, Siapa Calonnya?
Kebiasaanya makan mie instan pun bertambah ketika dr Ryan tinggal di Jakarta.
Saking padatnya jadwal, walaupun dia dokter, terkadang lupa mengatur pola makannya.
Saat pulang ke Pekanbaru karena sakit, Mia Thamrin pun secara sabar merawat dr Ryan.
Dia mengatur jadwal makan dr Ryan dua jam sekali dengan menu bubur.
Di sela makan makanan berat, dr Ryan terkadang makan cemilan yang sudah disiapkan di samping tempat tidur.
Baca: Jangan Sampai Anda Juga Dibunuh Kanker Lidah Seperti Andre Kurnia Farid, Kenali 6 Gejalanya
Keyakinan dr Ryanuntuk sembuh pun bertambah ketika ibunya dengan telaten merawat.
Sebelum meninggal dunia, ternyata ibunya pernah diminta untuk membuatkan mie instant.
Saking tidak tega, akhirnya Mia membuatkannya.
Dia bersyukur karena ternyata dr Ryan hanya mencicipi sedikit mie buatannya.
Sering mengonsumsi mie instan memang memiliki resiko negatif pada kesehatan.
Dikutip dari Aldokter.com, secara detail, mie instan menyebabkan resiko negatif karena cara pengeringan dan pengawetan mie dengan cara digoreng dalam minyak yang banyak.
Sehingga memberikan kontribusi lemak tidak baik bagi tubuh kita.
Selain itu mie mengandung karbohidrat yang kurang serat (dibuat dari tepung) sehingga setelah makan mie menyebabkan kadar gula darah meningkat dan turun secara cepat.
Hal ini tidak baik bagi pembuluh darah Kita dan menyebabkan kita cepat lapar.
Bila cepat lapar, maka Kita akan makan terlalu banyak, sehingga bila tidak diimbangi dengan aktivitas hidup yang tinggi dan berolahraga teratur akan menyebabkanObesitas/kegemukan.
Seperti Kita ketahui bersama, kegemukan mengandung resiko penyakit dalam jangka panjang.
Kandungan garam natrium dalam mie instan juga sangat tinggi, kandungan natrium yang tinggi dapat memicu terjadinya penyakit darah tinggi, serangan jantung, stroke dan penyakit lain yang menyangkit gangguan metabolisme tubuh dan pembuluh darah.(*)