Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Vaper Makassar Saling Jaga Biar Tak Pakai Narkoba Cair

Penangkapan ini ditanggapi tiga komunitas Vape di Makassar; Makassar Vape Lovers (MVP), Celebes Vapor Community (CVC) dan Vape 21 Store.

Penulis: Sanovra Jr | Editor: Thamzil Thahir
Vaper Makassar Saling Jaga Biar Tak Pakai Narkoba Cair - celebes-vapers-community_20170803_012922.jpg
dok-CVC/Wira_Sandhi
sejumlah pecinta rokok elektrik, Celebes Vapers Community (CVC) Makassar
Vaper Makassar Saling Jaga Biar Tak Pakai Narkoba Cair - febriadi-malik-the-oxford-cafe_20170803_013105.jpg
dok/febri
Febriadi Malik, The Oxford Cafe, Makassar Vape Lovers
Vaper Makassar Saling Jaga Biar Tak Pakai Narkoba Cair - h-member-yang_20170201_090131.jpg
tribun/Novra
Sejumlah member yang tergabung dalam Makassar Vape Lovers (MVL) menghembuskan asap dari mulutnya usai menghisap Vapor di De Oxford Cafe, Jl Gunung Bawakaraeng, Makassar, Selasa (31/1).
Vaper Makassar Saling Jaga Biar Tak Pakai Narkoba Cair - vafeed_20170222_160037.jpg
TRIBUN TIMUR/SUDIRMAN
Komunitas Lotback Vapers Soppeng

MAKASSAR, TRIBUN – Badan Narkotika Nasional (BNN) mengingatkan bahaya peredaran Narkoba cair atau liquid drugs bermodus rokok elektrik atau Vape di kota-kota besar di Indonesia. 

Kepala Seksi Pelayanan Bidang Medis Balai Besar Rehabilitasi (BNN), dr Hari Nugroho, di Jakarta, Rabu (2/8), menyebut liquid drugs itu dengan istilah 'blue saphir'.

“Ini bukan barang baru, di Indonesia, tiga tahun terakhir mulai muncul kasusnya, Di Amerika, tahun 2010 sudah muncul sabu cair," katanya menaggapi penemuan narkoba cair yang dikemas dalam Vapor oleh polisi di sebuah kos vila real Jl Kramat Jaya, Blok B2 No 27 Johar Baru Jakarta, Pusat.

Tiga orang di amankan berama barang bukti narkoba Liquid High sejumlah total 201 ml. Barang Bukti ini dibagi satu botol berisi 60 ml dan 30 botol berisi masing-masing 5 ml.

Sejumlah member yang tergabung dalam Makassar Vape Lovers (MVL) menghembuskan asap dari mulutnya usai menghisap Vapor di De Oxford Cafe, Jl Gunung Bawakaraeng, Makassar, Selasa (31/1).
Sejumlah member yang tergabung dalam Makassar Vape Lovers (MVL) menghembuskan asap dari mulutnya usai menghisap Vapor di De Oxford Cafe, Jl Gunung Bawakaraeng, Makassar, Selasa (31/1). (tribun/Novra)

Penangkapan dan fenomena ini ditanggapi tiga komunitas Vape di Makassar; Makassar Vape Lovers (MVP), Celebes Vapor Community (CVC) dan Vape 21 Store.

“Sudah hampir dua tahun kita gabung di komunitas Vaper, tapi Alhamdulillah, kita belum pernah menemukan, dan kami selalu saling mengingatkan,” ujar Febriyadi Malik, Ketua Makassar Vape Lovers (MVP) kepada Tribun, tadi malam.

Kepada sekitar 40-an Favers dan 40-an owner store di komunitas rokok elektrik dengan cairan beraroma buah dan aneka krim di kota ini, Febri senantiasa mengingatkan untuk menghindari liquid drugs.

“Itulah kenapa kami berkomunitas, biar saling mengingatkan, dan komitmen jika aa yang nge-drugs kita tak akan lindungi, itu red code (aturan tak tertulis) kami,” ujarnya.

Pemilik The Oxford Café di Jl Gunung Bawakaraeng ini mengemukakan, liquid drugs ini amat mudah diketahui, dari harga dan jenis asapnya.

Kebanyakan jenis ini dijual online dan gunakan akun dan alamat anonim. “Kalau harganya sudah diatas Rp350 ribu, dan hanya jual hingga 10 mililiter, maka kita bisa curiga,” ujarnya.

Kebanyakan Fave liquid yang digunakan komunitas di Makassar hanya 60 ml. Harganya kisaran Rp75 ribu hingga Rp200 ribu untuk liquid import.

Pertengahan Agustus ini, komunitas ini akan mengundang perwira BNN Polda Sulsel untuk memberikan pencerahan untuk pencegahan. Acara mereka akan digelar di TSM.

Wira Sandi (39 tahun), koordinator Celebes Vapor Community (CVC) Sulsel, juga menegaskan hal serupa.

Komunitas yang sudah mendirikan enam chapters (Bulukumba, Barru, Wajo, Polman, Toraja, dan Palu ini, senantiasa saling meningatkan dan menjaga etika Vapers. “Kita baru keliling store dan komunitas untuk saling kasi ingat,” ujar pemuda yang tinggal di Jl Tarakan, utara kota ini.

Komunitas Makassar Vape Lovers (MVL) berfoto bersama usai menggelar rapat di Gedung Bhakti Centre Jl Bhakti, Makassar, Minggu (30/7). Komunitas MVL bakal menggelar Makassar Internasional Vape Expo (MIVE) 2017 pada tanggal 11-13 Agustus mendatang di parkiran Trans Studio Makassar. Kegiatan tersebut bakal dihadiri 60 stand dan 100 brand Vape, baik dalam maupun luar negeri Seperti Malaysia, Tiongkok, dan Amerika Serikat. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Komunitas Makassar Vape Lovers (MVL) berfoto bersama usai menggelar rapat di Gedung Bhakti Centre Jl Bhakti, Makassar, Minggu (30/7). Komunitas MVL bakal menggelar Makassar Internasional Vape Expo (MIVE) 2017 pada tanggal 11-13 Agustus mendatang di parkiran Trans Studio Makassar. Kegiatan tersebut bakal dihadiri 60 stand dan 100 brand Vape, baik dalam maupun luar negeri Seperti Malaysia, Tiongkok, dan Amerika Serikat. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR (Sanovra JR/Tribun Timur)

Adit, Owner Vape 21 Store, di kawasan Jl Ratulangi, Makassar, memberi penjelasan lebih spesifik.

Mengutip video di Youtube soal liquid drugs ini, dia menyebutkan asapnya lebih tipis dan sedikit. “Memang baunya susah dibedakan, tapi dari cara hisapnya kita bisa tahu, itu pakai drugs,” ujarnya menjelaskan cara drugs favor mengisap lebih dalam, laiknya ganja. (Ziz/nov)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved