Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CITIZEN REPORTER

KaKanwil Kemenag Sulsel Ikuti TOT KPK di Bandung

Diharapkan bisa memberikan gambaran, kementerian agama siap berkomitmen melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

Penulis: CitizenReporter | Editor: Suryana Anas
CITIZEN REPORTER
Kementerian Agama melalui Sekretariat Jenderal menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI menggelar Training Of Trainers (ToT) Tunas Integritas di lingkungan Pejabat Eselon II dan Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama Propinsi se-Indonesia. 

Citizen reporter, Mawardy Siradj Pelaksana Subbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Prov. Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM -Kementerian Agama melalui Sekretariat Jenderal menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI menggelar Training Of Trainers (ToT) Tunas Integritas di lingkungan Pejabat Eselon II dan Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama Propinsi se-Indonesia.

Training kali ketiga ini diikuti Ketua Forum Ka. Kanwil Kemenag se-Indonesia Abdul Wahid Thahir, M.Ag, yang juga KaKanwil Kemenag Prov. Sulawesi Selatan.

Baca: Kakanwil Kemenag Sulsel: Pesantren Itu Laboratorium Pencetak Ulama

"Kita harapkan output ToT ini menjadi Agen Agen Perubahan di Lingkup Kerjanya masing-masing," ujar Afriza Zen, Kepala Biro Ortala Sekjen Kemenag RI saat menyampaikan laporannya di sesi Pembukaan ToT di Hotel Grand Aquila Hotel Kota bandung Jawa Barat (Selasa, 01 Agustus 2017).

Dalam rilis yang diterima Tribun, Rabu (3/8/2017) dari Humas Kemenag Sulsel, menyampaikan Ketua Ketua Fasilitator dari KPK RI Ryan Utama menyampaikan kegiatan bertema “Melakukan Perubahan secara sistematis menuju Kementerian Agama yang Berintegritas”, diharapkan bisa memberikan gambaran bahwa kementerian agama siap berkomitmen melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

Baca: Kemenag Sulsel Imbau Perbaikan Arah Kiblat Sesuai Waktunya

Sebagai informasi, Instansi Kementerian Agama RI merupakan salah satu Kementerian atau Lembaga Negara yang paling aktif dan responsif dalam melakukan perubahan sistematis terhadap budaya integritas di seluruh strukturnya,.

Olehnya itu sebagai langkah strategis, Komite Integritas Kemenag RI dan KPK RI menjadikan para pengambil kebijakan tertinggi di institusinya sebagai Agen Agen Integritas yang nantinya akan menularkan dan menerapkannya di lingkungan kerjanya, tambah Ryan Utama.

Sekretaris Jenderal Kemenag RI Prof DR H Nur Syam, MA, menegaskan Kemenag mempunyai Visi besar pada 2030.

"Visi Besar kita pada Tahun 2030 adalah, menjadi Penjaga Moralitas dan Integritas Bangsa. Kedepan, Kita harus Menjadi Penjaga Spiritualitas Bangsa Terbaik di Dunia." Terang Sekjen saat membuka ToT

ToT yang diselenggarakan hingga 03 Agustus 2017 ini, lanjut Sekjen, diharapkan membantu mewujudkan beberapa Indikator antara lain; Pendidikan Agama Universal dan Moderat; Kerukunan Umat Beragama; Keluarga Indonesia Bahagia; dan Layanan Keagamaan Digital."

Sekjen melihat, setidaknya ada 3 Nilai Utama yang harus diperjuangkan dalam mewujudkan hal tersebut, yakni Profesionalisme, Integritas dan Religiusitas "Pembangunan budaya integritas yang selaras dengan Tujuan Nasional, akan memberikan makna dan kekuatan spiritual, akan memberikan daya tahan, konsistensi serta keberanian yang tinggi untuk mewujudkannya.

Dari sini, Kita butuh SDM yang berintegritas, yang mampu menyebarkan nilai-nilai integritas bagi satuan kerjanya. Untuk menggapai Visi Besar tersebut, Kemenag berupaya optimal dan mempersiapkan diri dengan baik, salah satunya adalah "Para pejabat strategis kita di Kemenag di ToT, agar mampu turun ke bawah, Kita juga melakukan Pelatihan 5 Nilai Budaya Kerja, Kita punya Zona Integritas, punya WBK (Wilayah Bebas Korupsi), punya WWBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani), Kita bahkan juga punya regulasi (PMA) Komite Integritas" tegas Sekjen.

Ka. Kanwil Kemenag Sulsel H. Abd. Wahid Thahir yang didaulat mewakili seluruh peserta saat penyematan Tanda Peserta oleh Sekjen Kemenag RI menyatakan Kegiatan ini sangat penting dan strategis, karena disini akan lahir Kader yang akan menularkan sebuah perubahan persepsi atau pemahaman yang berkembang bahwa Power Trend to Corrupt (Kekuasaan Cenderung Korup) bergeser menjadi Pemahaman Bahwa Power Trend to Integrity (Kekuasaan Cenderung Berintegritas).

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved