Demo Bubarkan KNPI Maros Berujung Ricuh
Mahasiswa dan Satpol PP saling dorong saat api membakar pintu gerbang. Pendemo bakar ban pas di depan pintu sehingga apinya merembes ke pagar.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Unjuk rasa HMI cabang Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Perguruan Islam Maros (STIM-Yapim) di kantor Bupati Maros Jl Jenderal Sudirman, berujung ricuh, Rabu (26/7/2017).
Mahasiswa dan Satpol PP saling dorong saat api membakar pintu gerbang. Pendemo bakar ban pas di depan pintu sehingga apinya merembes ke pagar.
Tidak lama kemudian, satu unit mobil Damkar dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan kobaran api. Namun sebelum masuk ke halaman kantor Bupati, mahasiswa menghadang.
Aksi saling dorong dan adu mulut kembali terjadi. Mahasiswa sempat pilox kaca depan Damkar tersebut. Namun pihak Damkar tetap nekat masuk dan menerobos massa.
Hanya saja, Damkar tidak digunakan untuk memadamkan api. Beberapa Satpol PP yang menjaga pintu gerbang berusaha memadamkan api.
Jenderal Lapangan, Jufri mengatakan, pendemo kesal karena Bupati Maros Hatta Rahman maupun Pengawai Pemkab Maros tidak mau menemuinya, di depan pintu gerbang kantor.
Sekitar 50 kader HMI STIM Yapim Maros mendesak Bupati Maros Hatta Rahman untuk membubarkan KNPI. Pasalnya, mahasiswa tidak menerima beasiswa dari Pemkab yang dikelola KNPI.
"Transparansi pengelolaan keuangan KNPI dari Pemkab Maros perlu dipertanyakan. KNPI telah menerima anggaran untuk beasiswa sebesar Rp 300 juta tahun 2016," katanya.(*)