Teliti Performa Larva Kepiting Bakau, Dosen Pertanian Unibos Raih Gelar Doktor di PPs Unhas
Penelitian yang berfokus pada peningkatan performa, aktivitas metamorfosis dan evaluasi tingkat kelangsungan hidup pada larva kepiting bakau
Penulis: Hasrul | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Dosen Fakultas Pertanian Universitas Bosowa (Unibos), Sutia Budi SPi MSi melangsungkan sidang promosi doktor di Ruang Sidang Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Kamis (20/7/2017).
Selama menyusun disertasinya Sutia Budi di dampingi Prof Dr Ir Muh Yusri Karim MS selaku Promotor dan Prof Dr Ir Muh Natsir Nessa MS bersama Dr Ir Dody Dharmawan Trijuno MApp Sc selaku Ko-Promotor.
Sutia Budi mengangkat judul Pengaruh Suplementasi Asam Lemak Omega 3 Hufa dan Hormon Ecdyson pada Pakan Alami Terhadap Performa Fisiologis, Perkembangan dan Kelangsungan Hidup Larva Kepiting Bakau (Scylla Olivacea).
Sutia Budi yang mengambil program doktoral pada tahun 2012 lalu kini meraih nilai sangat memuaskan pada ujian promosi dalam bidang Ilmu Pertanian ini.
Penelitian yang berfokus pada peningkatan performa, aktivitas metamorfosis dan evaluasi tingkat kelangsungan hidup pada larva kepiting bakau dianggapnya penting untuk memiliki perhatian khusus.
Mengingat bahwa saat ini produksi budidaya kepiting bakau dilihat mengalami kendala pada penyediaan benih. Sementara kepiting bakau termasuk salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis sangat tinggi.
“Kepiting bakau memang telah dibudidayakan di beberapa daerah di Indonesia. Akan tetapi pembudidayaannya menghadapi kendala utama termasuk dalam hal ketersediaan benih yang terbatas," kata Sutia Budi.
"Sehingga budidaya komoditas satu ini memang membutuhkan perhatian, termasuk mulai dari segi pakan, pemeliharaan dan perkembangan larva," lanjut dosen Prodi Budidaya Perairan Unibos.
Dalam promosi tersebut dosen yang kini menyandang gelar Doktor juga menambahkan jika pengembangan saat ini juga masih belum dapat teraplikasi dengan baik jika kurangnya penyatuan persepsi dalam lingkup masyarakat, praktisi dan peneliti.
“Pola budidaya kepiting ini membutuhkan industri sendiri untuk pengelolahannya. Semua stakeholders mestinya terlibat didalam pembangunan prasarana budidaya sehingga komoditas ini dapat berkembang dengan baik," tegas Sutia Budi.