Toko Kebutuhan Laundry Makassar Kemas Paket Mulai Rp 15 Juta
Mengemas tiga paket usaha laundry kepada calon pebisnis yang berminat merintis usaha ini.
Penulis: Nurul Adha Islamiah | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Nurul Adha Islamiah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bisnis laundry merupakan salah satu jenis bisnis yang memiliki prospek cukup cerah di kota Makassar. Peluang ini banyak dilirik berbagai kalangan.
Salah satu pelaku usaha yang menyambut tren ini adalah Haidir Khaliq yang memulai bisnis laundry pakaian sejak tiga tahun silam.
Ia membuka usaha jasa laundry dengan nama Laundry 88 di Jl Tamalate III. Kemudian melebarkan sayapnya ke bisnis laundry karpet di Gowa. Selang dua tahun, Haidir mengembangkan ekspansi bisnisnya dengan menawarkan peralatan dan kebutuhan laundry.
"Tahun lalu, saya memutuskan untuk menjual peralatan dan kebutuhan jasa laundry. Karena fokus ingin meningkatkan jumlah enterpreneur atau pengusaha. Alhamdulillah responnya cukup bagus. Mulai mahasiswa hingga purnabakti," ungkap Owner Pusat Kebutuhan Laundry," Haidir Khaliq, saat ditemui si tokonya, Jl Bougenville, Rabu (5/7/2017).
Toko Pusat Kebutuhan Laundry Makassar mengemas tiga paket usaha laundry kepada calon pebisnis yang berminat merintis usaha ini.
Pertama, paket usaha minimalis seharga Rp 15 juta. Termasuk peralatan utama berupa satu mesin cuci front loading LG Kap 7 kg, dua dryer gas konveksi elektrolux kap 7 kg, tiga setrika uap gas dan peralatan lainnya. Kedua,bpaket usaha standar dibanderol seharga Rp 33,5 juta dan paket usaha lengkap Rp 60 juta.
"Saya tergabung dalam Asosiasi Laundry Indonesia. Salah satu program kerjanya menciptakan enterpreneur sebanyak-banyaknya. Jadi, kami mengemas paket kebutuhan laundry untuk memudahkan teman-teman yang akan berwirausaha," jelasnya.
Bahkan, Haidir memfasilitasi pelatihan gratis kepada pelanggan maupun tamu yang hanya sekadar datang berjalan-jalan ke tokonya. Saat berkunjung, pelanggan diberi pembinaan mental wirausaha, diajari teknik berbisnis laundry dan strategi pasar serta pengembangan bisnisnya.
Namun, diakuinya, rencana ini tidak selamanya berjalan mulus. Sebab, salah satu tantangan terbesar adalah mengubah mindset seseorang tentang sebuah usaha. Tak sedikit yang memikirkan hal terburuk meski belum memulai usahanya.
"Sejak awal kami memberi gambaran seperti apa bisnis jasa laundry. Seorang wirausaha harus punya keberanian, mental yang kuat dan rasa percaya diri untuk merintis sebuah usaha," ucapnya.
Terakhir, pria kelahiran 1982 ini memberikan tips sukses berbisnis yaitu, seorang owner tidak boleh mengambil alih urusan operasional. Serahkan pada karyawan. Seorang pengusaha bertugas memikirkan strategi pengembangan bisnis yang digelutinya. Bagi yang ingin belajar berbisnis laundry, tak ada salahnya berjalan-jalan ke toko ini. (*)