Tolak Harta, Beginilah Perjuangan Sang Ayah Agar Yana Zein Bisa Masuk Surga
Nurzaman Zein membuktikan cinta dan pengorbanan kepada putri tercintanya, Suryana Nurzaman Zein alias Yana Zein.
TRIBUN-TIMUR.COM - Nurzaman Zein membuktikan cinta dan pengorbanan kepada putri tercintanya, Suryana Nurzaman Zein alias Yana Zein.
Tahu artis Yana meninggal dunia, langsung berangkat ke Jakarta dari Padang, Sumatera Barat, untuk melihat jenazah putrinya yang disemayamkan di rumah duka Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta Selatan hingga dikebumikan di Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (2/6/2017).
Sebelumnya, ayah dan anak ini hidup jauh terpisah karena sesuatu hal.
Rencana awal keluarga, jenazah Yana hendak dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Kandang, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan.
Namun, atas keinginan Nurzaman, akhirnya dipilih Tempat Pemakaman Muslim Bulak Lebar, Cinere.
Nurzaman ingin putrinya itu dimakamkan secara Islam, sesuai dengan agama dianut Yana dan dirinya sejak lahir.
"Saya mau anak saya dikubur secara Islam biar masuk surga. Kalau harta saya enggak mau satu sen pun," kata Nurzaman menegaskan, di rumah duka.
Selain menginginkan penyelenggaraan jenazah sesuai dengan tuntunan Islam, Nurzaman juga mengaku jika dirinya ingin menggantikan seluruh puasa almarhuman yang tak sempat ditunaikan saat Ramadan karena sakit.
"Dia pulang dari China, saya dengan dia bilang dia enggak puasa, dan puasanya diganti habis bulan Ramadan," ujar dia.
Sebab Jenazah Yana 'Menangis' saat Sang Ayah Mengaji
Di hadapan jenazah, di tengah ramainya pelayat, Nurzaman sempat melantunkan ayat-ayat suci Alquran untuk almarhumah.
Baca: 3 Pesan Yana Zein untuk Jupe, Nomor 2 Bikin Sedih Sebab Gak Terwujud Hingga Meninggal Dunia
Terdengar pula lantunan salawat.
Berzamaan pula dengan itu, ada sesuatu yang tak lazim terlihat.
Mata Yana terlihat sempat mengeluarkan air mata, padahal dia tak lagi bernyawa.
"Mbak, coba itu direkam deh, Yananya nangis," kata seorang wanita pelayat di dekat peti jenazah saat meminta jurnalis mengabadikan moment tersebut, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com.
Baca: KPI Anggap Sulap Demian Aditya Penipuan, Berikut Isi Curhatnya
Soal jenazah Yana "menangis" juga dibenarkan artis senior, Linggasuri.
Bersama aktris, Andi Soraya dan Ayu Azhari, Linggasuri mengaku sengaja mengajak bicara Yana yang sudah terbujur kaku itu.
Dan betapa kaget ia melihat jenazah Yana mengeluarkan air mata, beberapa saat sebelum diva pop Indonesia, Krisdayanti datang.
Baca: Sedih! Rayhana Nikah di Depan Jenazah Ayah, yang Meninggal Jatuh Saat Pasang Tenda Mappetuada
"Oh saya tadi sempat bilang sama KD (Krisdayanti), tadi kami bercanda sore-sore sama Andi Soraya, Ayu, ngobrol-ngobrol saja kayak dia masih hidup. Ingat kalau lagi nyela-nyela (bercanda) zaman dulu. Kalau yang lucu dia (kayak) ketawa kalau nggak suka dia mengkerut. Trus, pas kami tadi becandanya sampai gimana, dia sampai menangis," kata Linggasuri.

"Iya (jenazah Yana keluarkan air mata). Kalau dia (Yana) nggak suka dia (seperti) mengkerut, tapi sekarang sudah nggak lagi. Ya sudahlah, pokoknya saya ajak ngomong kayak masih hidup saja. Ya (panggil Yana), ini KD, lo cantik, banyak yang sayang sama lo," lanjutnya.
Keluarnya air mata jenazah Yana pun menimbulkan tanda tanya, kok bisa ya?
Peristiwa serupa pernah terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan, Oktober 2010.
Baca: Permintaan Terakhir Elsa Putri, Calon Pengantin yang Meninggal Jelang Akad Nikah
Jenazah Efendy Nasir (30), warga Jalan Maccini Raya, Kelurahan Karuwisi, Kecamatan Panakkukang, Makassar, mengeluarkan air mata tanpa dibarengi suara tangis.
Saat air mata keluar, jenazah henda dimandikan.
Prosesi tersebut pun terpaksa ditunda lantaran jenazah langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Petugas rumah duka menyampaikan jika air mata keluar dari jenazah Yana karena merupakan bagian dari proses pembusukan.
Air tak hanya keluar melalui mata, namun juga pada alat vital, dubur, hidung, mulut.
Tubuh manusia memang sebagian terdiri dari air dan air tersebut akan keluar dengan sendirinya.
Riwayat Perjuangan Yana Melawan Kanker
Banyak yang tak menyangka Yana meninggal dunia begitu cepat.
Pasalnya, baru beberapa hari lalu ibu dua anak itu terlihat segar bugar dan ceria saat tiba di Jakarta usai berobat ke Guang Zhou, China.
Dikutip dari Kompas.com, Yana juga mengaku sel kankernya berhasil dihancurkan sehingga boleh dibilang ia sudah sembuh 75 persen.
Tinggal sedikit lagi sampai ia benar-benar bisa dinyatakan sembuh total dari kanker payudara stadium empat.
Namun ternyata Yana mengembuskan napas terakhirnya setelah sempat koma di RS Mayapada, Jakarta Selatan, Kamis kemarin pukul 01.05 WIB.
Awal mula publik mulai tahu tentang penyakit Yana adalah pada 2016 lalu.
Saat itu, pemain sinetron yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, ini mengungkap sakitnya.
Pada 2015 lalu, Yana mulai merasakan ada benjolan pada payudara kirinya.
Hanya, Yana berpikir itu hanya karena masuk angin karena benjolan tersebut tak terasa sakit.
Seiring berjalannya waktu, ia akhirnya sadar bahwa si benjolan tadi ternyata semakin membesar.
Yana yang kala itu masih sibuk bermain sinetron tak terlalu khawatir sehingga hanya memilih pengobatan alternatif.
Tiba-tiba, pada suatu waktu ia benjolannya seperti pecah.
Yana kemudian memeriksakan diri ke dokter dan hasilnya ia dinyatakan mengidap kanker payudara.
Namun meski tahu digerogoti kanker, Yana malah tetap melanjutkan shooting sinetron yang sudah mau berakhir.
Lama kelamaan, tubuh Yana semakin tak kuat, tangannya membengkak.
Ketika akhirnya Yana memilih penanganan medis, dokter memvonis kankernya sudah masuk stadium empat.
Pada akhir 2016 kondisi kesehatannya tak kunjung membaik. Sedangkan hartanya sudah habis terkuras untuk membiayai pengobatannya.
Sampai-sampai dua putrinya terpaksa putus sekolah.
Penderitaan Yana tak sampai di situ saja, ia juga divonis terkena kanker kelenjar getah bening.
Kanker itu bersarang pada ketiaknya.
Kemudian, pada awal 2017 kesehatan Yana kembali menurun lantaran ada cairan yang memenuhi paru-paru kanannya.
Karena itu ia kemudian menjalani kemoterapi, ia juga harus melakukan penyedotan cairan paru-paru.
Setelah mendapatkan bantuan dari para sahabat dan rekan-rekannya sesama artis, serta ada penggalangan dana online, Yana akhirnya bisa berobat Modern Cancer Hospital Guangzhou, China.
Ia bertolak ke sana didampingi asistennya, Nita, pada 30 Januari lalu.
Dua pekan kemudian, Yana mengumumkan kabar baik lewat teleconference di Menara Citicon, Jakarta Barat.
Di China, ia menjalani pengobatan cryosurgery atau penghancuran sel kanker dengan cara menyuntikkan suhu ekstrim minus 160 derajat.
Lama tak terdengar kabarnya, pada Minggu (28/5/2017) lalu, Yana akhirnya pulang ke Indonesia.
Penampilannya sangat berbeda dari saat akan berangkat dulu. Ia terlihat ceria, wajahnya segar, dan mulai bisa berjalan normal.
Yana mengaku sudah sehat, meskipun masih harus kembali ke China sebulan lagi untuk menyelesaikan pengobatannya.
Sebab, masih ada sisa 25 persen lagi sel kanker yang harus dimatikan.
Yana juga tetap mengonsumsi obat-obatan dan menjalani fisioterapi karena menurut dia tangan kirinya membengkak akibat jarum infus.
Namun keesokan harinya, Senin (29/5/2017), pesinetron senior itu merasa tubuhnya lemas dan sulit bernapas.
Ia lalu dilarikan ke rumah sakit.
Saat itu, detak jantung Yana tak menentu sehingga harus dipasangi alat untuk mengembalikan jantungnya ke detak normal.
Sempat membaik, tiba-tiba kondisi Yana turun drastis lantaran paru-parunya kembali terisi cairan sebanyak 700 cc.
Dokter mengambil tindakan memasang alat pacu jantung pada tubuh Yana.
Namun setelah itu Yana tak sadarkan diri.
Berbagai alat medis dan obat-obatan diberikan, tetapi kesadaran Yana tak kunjung kembali.
Akhirnya, pada pukul 01.05 WIB, dokter menyatakan bahwa Yana telah meninggal dunia.(*)