Sejumlah Warganet Pikir-pikir untuk Beli dan Makan Jalangkote Raksasa Usai Lihat Foto ini
Kue jalangkote atau pastel ukuran jumbo atau jalangkote raksasa sedang jadi pusat perhatian warganet dan warga di dunia maya karena ukurannya.
Pemilik akun Maghfirah Munsir pada Facebook menulis komentar, "Minyaknya kok hitam banget."
Pemilik akun Fahmi Ramli pada Facebook menulis komentar, "Lihat minyak goreng nya sudah hitam begitu, jadi berfikir mau beli nya."
Pemilik akun Muhammad Arham pada Facebook menulis komentar, "Minyak gorengnya udah kayak oli bekas.."
Pemilik akun Nurwahida Mogana pada Facebook menulis komentar, "Galfok sama minyaknya yg hitam. Berkali-kalimi kapang dipake. Karsinogenik. Memicu sel ganas dalam tubuh."
Pemilik akun Angele Naya pada Facebook menulis komentar, "Bikin sdr aja aah... Lbh higienis dan ndak sah keluar transportasi dan lagi namanya adalah jalangko...hati...krn untuk klrg tercinta! H h h Minyaknya dah berapa puluh kali tak ganti ya... Warnanya iteeem manis kayak gituu..."
Pada kesempatan lain, Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia, Ir Zakir Sabara HW ST MT IPM ASEAN Eng mengaku jika melihat foto-foto proses pembuatan jalangkote raksasa, juga menduga minyak digunakan adalah minyak jelantah.
Pengajar teknik kimia ini meminta pihak terkait memberi penjelasan kepada pemilik warung soal bahaya penggunaan minyak jelantah.
"Perlu ada pendampingan, minimal kita saling mengingatkan karena ini UKM yang membutuhkan keberpihakan kita semua," kata Zakir kepada Tribun-Timur.com.
Lalu, seperti apa sebenarnya bahaya mengonsumsi minyak jelantah?
Dikutip dari laman Fakultas Kedokteran Univeritas Gadjah Mada Fk.ugm.ac.id, penggunaan minyak jelantah sehari-hari dapat menyebabkan kerusakan oksidatif.
Dalam jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan penyakit degeneratif penyakit hati dan kardiovaskular, serta keganasan.(*)