Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gedung Rusak Parah, Tenaga Pengajar Minim, SMPN 5 Lembang Pinrang Butuh Perhatian Pemerintah

Gedung sekolah yang dibangun atas inisiatif bersama pemerintah Australia-Indonesia melalui progran block grant itu, rusak berat.

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Mahyuddin
Gedung Rusak Parah, Tenaga Pengajar Minim, SMPN 5 Lembang Pinrang Butuh Perhatian Pemerintah - smpn-5-lembang_20170528_141700.jpg
Muh Azis Albar/Tribunenrekang.com
Kondisi bangunan SMPN 5 Lembang, Desa Bakaru, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, sangat memprihatinkan.
Gedung Rusak Parah, Tenaga Pengajar Minim, SMPN 5 Lembang Pinrang Butuh Perhatian Pemerintah - smpn-5-lembang_20170528_141334.jpg
Muh Azis Albar/Tribunenrekang.com
Kondisi bangunan SMPN 5 Lembang, Desa Bakaru, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, sangat memprihatinkan.

Laporan Wartawan TribunPinrang.com, Muh Azis Albar

TRIBUNPINRANG.COM, LEMBANG - Kondisi bangunan SMPN 5 Lembang, Desa Bakaru, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, sangat memprihatinkan.

Gedung sekolah yang dibangun atas inisiatif bersama pemerintah Australia-Indonesia melalui progran block grant itu, rusak berat.

Pantauan TribunEnrekang.com, dari enam ruangan kelas, hanya dua ruangan saja yang masih bisa digunakan, itupun kondisinya juga sudah tak memadai lagi.

Beberapa ruangan sudah tak layak pakai lagi, karena dinding, atap dan lantainya sudah mulai retak dan rapuh akibat pergeseran tanah.

Bahkan, seluruh bangunan sudah terlihat agak miring termasuk ruangan kelas yang masih digunakan oleh para siswa untuk belajar.

Menurut tokoh masyarakat setempat, Mansur (33), gedung dengan anggaran Rp 1.298.950.000 (TA 2007) itu diresmikan 31 Juli 2008 silam.

Baca: Jalan Rusak, Petani Basseang Pinrang: Bantuki Pak Bupati!

Namun, baru dua tahun dibangun, gedung tersebut sudah amblas dan retak karena adanya pergeseran tanah.

Akibatnya, sebanyak 90 siswa yang ada di sekolah itu harus belajar menggunakan dua ruangan saja secara bergantian.

"Sejak amblas dan rusak hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah," kata Mansur kepada TribunEnrekang.com, Minggu (28/5/2017).

Mansur menjelaskan, selain permasalahan gedung, tenaga pengajar di sekolah itu juga sangat minim

Baca: Jambret Asal Lampa Timur Pinrang Ditangkap, Pernah Lakukan Kejahatan Ini

Hanya ada empat orang guru yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Mereka dibantu oleh 10 tenaga honorer dan sukarela.

"Itupun tenaga pengajarnya tidak terlalu aktif, sehingga siswa jarang belajar," ujar Ketua Badan Permusyaratan Desa (BPD) Bakaru itu.

Dia berharap, pemerintah dapat memperbaiki sekolah tersebut apalagi jaraknya sangat dekat dengan PLTA Bakaru.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved