Headline News Hari Ini
Belanja Smart City Capai Rp 40 Triliun
Pemerintah kabupaten/kota diingatkan untuk tidak menjadi Smart City sebagai sumber proyek belaka.
TRIBUN-TIMUR.COM-Wali kota dan bupati se-Indonesia berpacu menuju Smart City. Ada 25 kepala daerah adu cerdas dalam penerapan Smary City dalam Indonesia Smart City Summit 2017: Gerakan Menuju 100 Smart City di Four Points by Sheraton, Jl Landak Baru, Makassar, Senin-Selasa (22-23/5).
Wali Kota Makassar Danny Pomanto memastikan Smart City Kota Daeng lebih cerdas. Alasannya, Smart City yang diterapkan di Makassar bukan sekadar mengandalkan hardware, tapi juga heartware.
Danny menegaskan, Makassar tidak cukup hanya disebut Smart City, karena kota ini Sombere’ and Smart City.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara mengatakan, 25 kabupaten/kota di Indonesia harus mengembangkan Smart City dalam dua tahun ke ini, 2017-2018. Dan, tahun 2019 nanti, 100 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia sudah “wajib” Smart City.
Penerapan Smart City dinilai sudah menjadi keharusan karena tahun 2040 nanti, 80 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan.
Meski hanya ditarget di 25 kabupaten/kota dalam dua tahun ke depan, namun permintaan menjadi Smart City ke kementerian dala negeri (kemendagri) berdatangan dari berbagai daerah.
Makanya, kemendagri mengingatkan agar Smart City tidak gagal fokus. Pemerintah kabupaten/kota diingatkan untuk tidak menjadi Smart City sebagai sumber proyek belaka.
Kementerian Dalam Negeri mengharapkan pengembangan kota pintar (smart city) di berbagai daerah dapat meningkatkan pelayanan masyarakat, bukan sekadar sebagai proyek yang memboroskan anggaran.
Kemendagri mentata, belanja sistem informasi sudha menjadi pemborosan keuangan daerah.
Total belanja teknologi informasi (TI) tahun ini mencapai Rp40 triliun, dan Rp8 triliun di antaranya untuk belanja bandwidth.(*)
Baca berita selengkapnya di edisi cetak Tribun Timur, Selasa (23/5/2017)
