Cerita di Balik Monumen Perjuangan Andi Cammi di Watang Pulu Sidrap
Monumen tersebut dibangun pada tahun 1981, tepatnya di era Bupati Sidrap Opu Sidik.
Penulis: Amiruddin | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunSidrap.com, Amiruddin
TRIBUNSIDRAP.COM, WATANG PULU - Monumen Perjuangan Andi Cammi merupakan salah satu simbol perjuangan di Kabupaten Sidrap
Terletak di Jalan Poros Parepare-Rappang, tepatnya di Desa Carawali, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap.
Monumen tersebut dibangun pada tahun 1981, tepatnya di era Bupati Sidrap Opu Sidik.
Dibangun untuk menghargai jasa Andi Cammi dan prajuritnya melawan penjajah.
Terdapat enam patung pejuang menggenggam bambu runcing, badik, dan parang di puncak monumen.
Di bagian depan monumen terdapat relief yang menggambarkan perjuangan Andi Cammi dan prajuritnya melawan kolonial Belanda.
Baca: VIDEO: Monumen Perjuangan Andi Cammi Sidrap Tak Terawat
Informasi yang dihimpun TribunSidrap.com, Andi Cammi merupakan sosok pejuang asal Sidrap yang terkenal gagah berani menentang kolonial Belanda.
Ia membentuk organisasi yang merangkul semua tokoh pemuda di Sidrap untuk melawan Belanda.
Namanya BP Ganggawa atau lebih dikenal dengan Laskar Ganggawa.
Andi Cammi didaulat sebagai pemimpinnya.
Beberapa tokoh yang bergabung di Laskar Ganggawa seperti Abidin dan Aminoto dari Tanru Tedong.
Adapula Andi Sulolipu dan Callakara dari Amparita.
Beberapa kali Laskar Ganggawa terlibat kontak senjata dengan Belanda.
Namun Andi Cammi dan pasukannya tak sekalipun gentar melawan Belanda.
Bahkan saat terkena tembakan pada April 1946 pun, Andi Cammi tetap berusaha melawan Belanda bersama pasukannya.
Baca: Monumen Perjuangan Andi Sulolipu, Simbol Perlawanan Penjajah di Amparita Sidrap
Namun karena persenjataan yang tidak seimbang, Laskar Ganggawa akhirnya dikalahkan Belanda.
Andi Cammi gugur dalam serangan Belanda 26 Agustus 1946 di Corawali, Watang Pulu, Sidrap.
Turut gugur prajuritnya seperti Andi Makkulau, Andi Huseng, Jafar, Baco Mustika, dan La Maloga.
"Pemerintah sudah lumayan bagus perhatiannya terhadap pahlawan, terbukti dengan pendirian monumen itu. Cuma selain dibangun, monumen tersebut harusnya juga tetap dipelihara keberadaannya," kata Tokoh Pemuda Sidrap Andi Akbar, Sabtu (20/5/2017).
Pantauan TribunSidrap.com, monumen tersebut tampak tidak terawat.
Warna monumen mulai luntur, sampah berserakan, dan ditumbuhi tanaman liar.(*)