Kalah 2-1 dari PS TNI, Robert Sebut Timnya Dikalahkan Wasit
Robert menegaskan jika sebenarnya PSM berhak ada dua penalti atas tiga keputusan kontroversial wasit Handri Kristanto.
Penulis: Alfian | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM, BOGOR - Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts memprotes keputusan wasit usai timnya dikalahkan PS TNI dengan skor 2-1 dalam laga Liga 1 2017 yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, Senin (15/5/2017) malam.
Bagi Robert Alberts timnya tak akan kalah jika PS TNI tak dibantu dengan keputusan-keputusan wasit yang kontroversial dan menguntungkan pihak tuan rumah.

Robert menegaskan jika sebenarnya PSM berhak ada dua penalti atas tiga keputusan kontroversial wasit Handri Kristanto. Yang paling jelas handsball saat pemain asing PS TNI Facundo Talin menangkap bola di kotak penalti.
Saat itu, Facundo menilai striker PSM Reinaldo dalam posisi off-side setelah melihat asisten wasit mengangkat bendera. Padahal wasit Handri belum meniup peluit apapun sebagai tanda ada pelanggaran dari off-side.
Baca: Titus Bonai Perkecil Kekalahan PSM Makassar
Baca: Robert Rene Alberts: Selamat untuk PS TNI yang Belum Terkalahkan
"Pemain belakang PS TNI jelas-jelas melakukan handball di dalam kotak penalti tapi wasit malah memberhentikan laga dan memberikan bola fairplay," ucap Robert saat Konfrensi Pers.
Yang kedua adalah kejadian Hamka Hamzah yang dilanggar di menit akhir oleh kiper lawan saat perebutan di kotak penalti. Hamka jelas-jelas lebih duluan mendapat bola dibandingkan kiper PS TNI Teguh Amiruddin.
“Begitupun dengan Hamka yang dilanggar di menit akhir oleh kiper lawan. Padahal jelas-jelas ia duluan mendapat bola dibandingkan kiper PS TNI,” lanjut Robert.
Satu lagi yang luput dari keputusan wasit adalah saat kapten PS TNI Manahati Lestusesn yang mencekik leher bek PSM Steven Paulle dan mendorongnya hingga terjatuh. "Pemain lawan memukul pemain PSM tapi wasit tidak memberinya kartu merah,” ucap Robert.
“Ini semua di luar dari laws of the game. Saya tidak tahu lagi apakah memang saya yang bodoh dan tidak tahu tentang aturan sepakbola atau bagaimana," ungkap Robert. (*)