Headline News Hari Ini
Data Bank dan Pajak (Masih) Aman
Untuk diketahui, WannaCry menyerang sedikitnya 16 rumah sakit di Inggris dan telah meneror sekitar 99 negara dalam waktu singkat.Termasuk di Indonesia
TRIBUN-TIMUR.COM-Sejumlah otoritas sektor keuangan, perbankan, pajak, dan layanan publik berbasis data digital di Sulsel, meminta nasabah dan klien untuk tetap tenang dan tidak khawatir dengan penyebaran virus dan malware global jenis Ransomeware WannaCry.
Hingga dua hari pasca-mewabahnya virus yang menyerang portabel computer dan kopmputer induk (server) yang terkoneksi di internet, baru manajamen RSUP dr Wahidin Sudiro Husudo yang mengkonfirmasikan mengalami gangguan akses data pasien.
Baca: Ini Ciri-ciri Komputer Kamu Kena Virus Ransomware WannaCry
Untuk diketahui, WannaCry menyerang sedikitnya 16 rumah sakit di Inggris dan telah meneror sekitar 99 negara dalam waktu singkat. Termasuk di Indonesia.
Serangan ini masih ada kemungkinan akan menyebar lebih luas melalui akses jaringan internet.
Menurut ID-SIRTII, Wannacry mengincar PC berbasis Windows yang memiliki kelemahan atau celah terkait fungsi SMB yang dijalankan di komputer.
Virus yang diduga disebarkan oleh hacker dengan sandi DSN ini, memberi peringatan di layar monitor PC, bahwa data dan semua file Anda sudah diretas.
Untuk mengaktifkan kembali data (decrypt) pengguna harus mentransfer uang ke rekening hacker, dalam durasi waktu sekitar 38 jam.
“Jika tak mentransfer uang, semua data milik Anda akan hilang untuk selamanya,” demikian bunyi ancaman yang dilaporkan kantor berita CNN sudah menyerang lebih 1,2 miliar PC di dunia.
Baca: Soal Ransomware, Aris Bamba: Komputer Kantor Pajak Aman
Kebanyakan korban ‘virus’ dengan nama sandi wannaCry ini adalah data server rumah sakit. Kebanyakan rumah sakit ini memang masih pakai sistem operasi server ‘jadul’.
Kabanyakan server masih pakai windows serial 7 kebawah atau sudah hampir satu dekade tak meng-upgrade sistem operasi server mereka.
Di lain pihak, sejumlah manajemen rumah sakit daerah di Sulsel, mulai menemph langkah taktis dan preventif.
Selain menginstalulang sistem operasi PC dan server data berbasis windows, cara paling banyak dilakukan staf IT dan manajemen adalah mematikan komputer induk, lalu menginstall sistem window terbaru.
BI Aman
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan Wiwiek Sisto Widayat, mengungkapkan, hingga kemarin, mereka belum mendapatkan informasi terkait perbankan yang terserang virus Ransomeware WannaCry.
"Sampai sore ini kami belum dapat laporan dampak virus tsb dalam jaringan keneksitas perbankan," jelas Wiwiek Sisto Widayat kepada Tribun Timur via pesan WhatsApp, Senin (15/5/2017).(*)
Baca berita selengkapnya di edisi cetak Tribun Timur, Selasa (16/5/2017)