Undip Pertanyakan Soal Unhas Tak Punya Anggota MWA Wakil Mahasiswa
Mahasiswa Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan UNDIP tersebut juga mempertanyakan kenapa belum ada anggota MWA Unhas dari wakil mahasiswa.
Penulis: Hasrul | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Rombongan Anggota Majelis Walih Amanat (MWA) Universitas Diponegoro (UNDIP) berkunjung ke Universitas Hasanuddin (Unhas), Kamis (4/5/2017).
Rombongan yang berjumlah 27 orang dipimpin Wakil Ketua MWA UNDIP, Prof Dr Esmi Warassih Pudjirahayu SH MH.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk diskusi dan memeroleh masukan tentang tata kelola Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH), khususnya kerja anggota MWA.
Baca: Undip Curhat Soal PTNBH di Unhas, Aksa Mahmud Sarankan Temui Jusuf Kalla
Rombongan diterima Ketua MWA Unhas, Prof Dr Basri Hasanuddin MA dan Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA di Lt 4 Ruang Rapat A, Gedung Rektorat Unhas.
Pada kesempatan tersebut Anggota MWA UNDIP yang merupakan wakil mahasiswa, Fawwaz Muhammad Sidiqi mengangkat isu tentang Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Mahasiswa Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan UNDIP tersebut juga mempertanyakan kenapa belum ada anggota MWA Unhas dari wakil mahasiswa.
Dalam kaitannya dengan UKT, baik Unhas maupun UNDIP sama memiliki kepedulian terhadap komitmen untuk berusaha menekan UKT serendah mungkin.
Baca: Ziarah Bersejarah Rektor dan 10 Guru Besar Undip ke Makam Pangeran Diponegoro
Sementara itu, pihak Unhas menjelaskan mengenai anggota MWA Unhas dari unsur mahasiswa, saat ini sedang dalam proses.
Tantangannya adalah karena Unhas belum memiliki Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat Universitas.
Sekretaris Universitas, Dr Nasruddin Salam MT yang juga mantan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unhas dua periode menjelaskan bahwa dinamika mahasiswa Unhas termasuk unik.
"Dulu waktu kita belum PNT BH, mahasiswa itu menuntut agar terlibat dalam pengambilan kebijakan Universitas, ingin menjadi bagian di Senat Universitas. Tapi aturannya tidak memungkinkan," ungkap Nasaruddin
"Sekarang sudah ada ruangnya, MWA sudah memberi kursi untuk mahasiswa, mereka tidak mau manfaatkan. Jadi, sepertinya mahasiswa kita ini yang penting menolak," lanjut Nasaruddin memberikan penjelasan.(*)