Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Remaja yang Hamil di Luar Nikah Dibuang di Pulau ini, Ceritanya Memilukan

Para gadis remaja yang hamil di luar nikah dulu dianggap sebagai aib bagi para keluarga yang tinggal

Editor: Edi Sumardi
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi wanita stres karena hamil 

Tak ada yang pernah selamat dari Air Terjun Kisiizi ini.

Tapi sejumlah gadis remaja disebut-sebut selamat dari Pulau Hukuman berkat para pemuda yang tidak mampu membayar mahar pengantin wanita.

Jika mereka menikahi anak perempuan dari pulau itu, berarti mereka tidak mengeluarkan mahar untuk istri-istri mereka.

Setelah sang suami membawanya ke rumahnya di Desa Kashungyera, Kyitaragabirwe menjadi sasaran gosip dan rasa ingin tahu dari orang-orang yang tinggal di sana.

Selama beberapa dasawarsa, ia menjadi objek wisata - rumahnya menjadi tempat singgah reguler bagi para turis yang menjelajah kawasan bersejarah ini.

Mauda Kyitaragabirwe tinggal di desa Kashungyera berjarak 10 menit dari Danau Bunyonyi, Uganda.
Mauda Kyitaragabirwe tinggal di desa Kashungyera berjarak 10 menit dari Danau Bunyonyi, Uganda. (BBC)

Saat berbincang tentang kisah hidupnya, ia seringkali berhenti berbicara dan terlihat seperti merenung.

Dalam kesempatan lain, misalnya ketika saya menanyakan tentang matanya yang hilang satu, nalurinya berjalan dan langsung menyentuh matanya dengan tangannya.

Perbincangan kami yang paling sensitif adalah tentang nasib bayinya yang meninggal saat dalam kandungan.

"Kehamilan saya masih cukup muda, saya tidak pernah melahirkan bayi. Waktu itu saya tidak bisa melawan untuk membela diri. Jika Anda melakukannya, mereka akan memukul Anda," katanya sambil mengusap wajahnya dengan kain penutup kepala yang ada di pangkuannya.

Meski ia tidak secara langsung mengatakannya, saya bisa mengerti apa yang ia maksud - ia dipukuli dan mengalami keguguran.

Kyitaragabirwe kini tinggal di desa Kashungyera, berdekatan dengan pulau tempat ia dibuang.
Kyitaragabirwe kini tinggal di desa Kashungyera, berdekatan dengan pulau tempat ia dibuang. (BBC)

Menghukum anak-anak perempuan - yang dikenal dengan nama Okuhena dalam bahasa setempat, dari pulau yang mengambil nama setempat Akampene - merupakan sebuah praktik kuno.

Dan Kyitaragabirwe pasti sudah mengetahui konsekuensi hamil di luar nikah.

"Saya pernah mendengar tentang gadis-gadis lainnya yang telah dibawa ke Pulau Hukuman, namun tidak ada yang dekat dengan saya. Jadi, sepertinya saya juga tergoda oleh Setan," katanya terkekeh.

Ia tidak pernah melihat atau mendengar lagi dari pria yang membawanya ke 'jalan Setan'.

Namun, ia pernah mendengar, bertahun-tahun yang lalu, bahwa pria itu sudah meninggal.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved