Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penyidik KPK Disiram Air Keras

Kondisi Terkini Mata Novel Baswedan, Ada Perubahan

Pertimbangan terakhir, lanjut Febri, dilakukan operasi cangkok kornea. Namun hal itu berisiko besar terjadi kegagalan.

Editor: Ilham Mangenre
Repro/KompasTV
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan dibawa dengan menggunakan kursi roda saat akan diterbangkan ke Singapura dari RS Jakarta Eye Center (JEC), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke rumah sakit di Singapura untuk menjalani perawatan lebih intensif usai dirinya mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Kesehatan mata penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Novel Baswedan mulai membaik.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, dari foto mata yang dilakukan pada Rabu (19/4/2017), dokter menyampaikan bahwa Novel telah mampu melihat huruf dan angka.

Baca: Kondisi Terkini Mata Novel Baswedan, Apa Harus Donor Kornea?

Namun, daya tangkap penglihatannya belum menjangkau tulisan berukuran kecil.

"Novel sudah bisa lihat huruf angka tapi masih dalam ukuran seperti judul surat kabar oleh mata kanan, mata kiri kurang baik dibanding mata kanan," kata Febri di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/4/2017).

Novel Baswedan
Novel Baswedan ()

Baca: Kondisi Mata Kiri Novel Baswedan Sudah Stage Empat

Menurut Febri, tekanan mata Novel juga membaik. Tekanan kedua mata Novel berada di angka 16 yang masuk dalam kategori wajar.

Begitu juga dengan selaput mata bagian putih yang mengalami pertumbuhan sehingga tidak dibutuhkan tindakan operasi.

Febri menambahan, kornea mata Novel belum mengalami pertumbuhan. Untuk itu, terdapat beberapa kemungkinan yang akan dilakukan.

Baca: Fakta-fakta tentang Sepupu Anies Baswedan yang Disiram Air Keras, Novel Baswedan

"Pertama, menunggu selaput mata tumbuh secara alami. Tentu itu butuh waktu. Kedua, dilakukan percepatan tindakan medis seperti penambahan membran untuk pancing pertumbuhan selaput mata, yang itu dapat diambil dari plasenta bayi," ucap Febri.

Pertimbangan terakhir, lanjut Febri, dilakukan operasi cangkok kornea.

Namun hal itu berisiko besar terjadi kegagalan.

Novel mendapat serangan dari dua orang tak dikenal pada Selasa (11/4/2017) usai menjalani salat subuh berjamaah di dekat rumahnya. Saat ini, Kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku teror.

Cairan zat asam itu juga mengakibatkan luka bakar di rongga hidung Novel. Untungnya, zat asam tidak tidak menjalar hingga saluran dalam pernapasan. (Lutfy Mairizal Putra/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved