DPD I LDII Gelar Musda di Maros
Kegiatan tersebut bertema menyiapkan generasi yang cerdas berakhlak mulia dan mandiri menuju Maros lebih sejahtera.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Maros menggelar Musda ke 3 di aula kantor Bupati Maros, Minggu (16/4/2017) kemarin.
Kegiatan tersebut bertema menyiapkan generasi yang cerdas berakhlak mulia dan mandiri menuju Maros lebih sejahtera.
Kegiatan ini dibuka oleh Asisten 1 Firman Jaya dan dihadiri oleh Kasi Intel Kejari Maros Hari Surahman, perwakilan Dandim 1422 Maros, Polres, MUI dan pengurus LDII.
"Kegiatan ini dilakukan untuk meminta masukan semua pihak termasuk pemerintah daerah untuk bersama -sama menyiapkan generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia dan Mandiri menuju Maros lebih sejahtera," kata Firman melalui rilis yang terima tribunmaros dari Kasi Intel Kejari, Hari Surahman, Senin (17/4/2017).
Sementara Hari mengatakan, saat ini ada dua isu hangat yang bagus untuk didiskusikan dan menjadi masukan kepada LDII yang sesuai tupoksi kejaksaan.
Isu tersebut yakni, peranan pengawasan aliran kepercayaan Masyarakat (Pakem). Pakem adalah manifestasi intervensi negara dalam kehidupan beragama, saat ini masih dirasakan relevan.
"Pakem harus bisa berperan sebagai pelindung semua agama. Saat ini semakin banyak kepercayaan atau aliran keagamaan yang disalahgunakan untuk kepentingan negatif," kata Hari
NKRI adalah harga mati tidak boleh ada paham lain yang berkembang. Organisasi keagamaan harus menjadi benteng terdepan dalam menjaga NKRI dan memahami tentang karakteristik bangsa Indonesia yang Pluralisme.
Hal kedua yakni, Kejaksaan dalam membangun generasi yang cerdas juga akan mengajak semua pihak, baik pemerintah maupun organisasi keagamaan khususnya LDII.
"Kita harus menciptakan generasi cerdas dan juga berakhlak mulia. Kalau hanya cerdas saja, khawatirnya kecerdasan itu akan disalahgunakan menghasilkan sesuatu, dengan tidak memperhatikan cara memperolehnya," ujarnya.(*)