Selain Dendam, Ternyata ini Motif Lain Andi Lala Menghabisi 1 Keluarga di Medan
Hal itu terungkap setelah penyidik terus melakukan pengembangan atas kasus ini.
3. Pernah dipenjara
J Tamba, warga Lubukpakam, menceritakan Andi Lala pernah masuk penjara terkait kasus penadah sepeda motor dan mobil. Andi Lala dikenal luas sebagai mafia mobil dan sepeda motor di kawasan Deliserdang, Sumatera Utara.
4. Punya banyak teman polisi
Masih menurut J Tampa, Andi Lala adalah mafia. Ia sudah dikenal luas sebagai agen gadai mobil dan sepeda motor. Hampir semua kolektor leasing kenal Andi Lala. Selain itu, katanya, sebagai agen gadai sepeda motor dan mobil, terbesar di Deliserdang, Andi Lala banyak dibekap aparat penegak hukum. Artinya banyak temannya tentara dan polisi.
5. Anak bungsu
Andi Lala merupakan anak bungsu dari empat sekeluarga. Adapun kakaknya bernama Atik (44), Anto (40), Ila (38) dan Andi Lala. Sebagai anak bungsu Andi Lala memperoleh warisan rumah dari orangtuanya yang saat ini dia tempati.
6. Sering pukul istri
Sisi hitam Andi Lala yang lain adalah sering memukul istrinya Reni Safitri. Oleh warga meski sering dipuku;l Reni disebut tak pernah melawan perintah suaminya, termasuk saat dia diajak kabur bersama.
7. Punya satu anak
Dari pernikahannya dengan Reni, Andi lala memiliki satu putra berinisial RDI yang masih duduk di bangku kelas V sekolah dasar.
8. Hubungan dengan korban
Istri Andi Lala, Reni Safitri adalah sepupu-an dengan Sri Ariyani, istri dari Riyanto (korban pembunuhan). Artinya Andi Lala tak lain adalah abang ipar korban. Banyak warga mendengar kabar Sri Ariyani dengan Reni pernah cekcok masalah harta warisan. Tersiar kabar keluarga Reni meminta bagian dari penjualan tanah ganti rugi pembangunan jalan tol Medan-Tebingtinggi.
9. Pengedar Narkoba
Informasi terkini, Andi Lala juga pemain narkoba. Ia dikenal juga sebagai pengedar sabu-sabu. “Kalau kamu tanya di dekat rumahnya pasti yang baik-baik diceritakan karena di sana keluarga semua. Tapi coba agak jauh sedikit," ujar salah satu sumber.
Lima korban pembunuhan tersebut adalah Riyanto (40 tahun), Sri Ariyani (38)--istrinya, dua anak mereka, Naya (13) dan Gilang Laksono (8), serta Sumarni (60), ibu mertua Riyanto.
Lima jenazah korban sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Muslim di Jalan Kawat VII, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Senin. Hanya seorang bayi di bawah usia lima tahun, Kinara (4), anak bungsu Riyanto-Sri, yang selamat pada peristiwa tersebut.
Saat Tribun menyambangi lokasi kejadian, Wagiman (66), orangtua almarhum Riyanto (40) duduk tak jauh dari rumah anaknya itu. Ia semula tampak berbincang dengan beberapa kerabat di gang sempit, yang mengarah ke lokasi pembunuhan.
"Yang saya dengar memang katanya ada yang sudah ditangkap. Tapi, saya tidak tahu siapa pelakunya," ungkap pria tersebut, Selasa (11/4). Sembari berdiri di dekat pintu masuk rumah keluarganya itu, Wagiman mengaku, bersyukur beberapa pelaku sudah diamankan.
Wagiman meminta pelaku dapat hukuman setimpa ldengan perbutannya. Sebab, menurutnya, perbuatan pelaku, yang tega membunuh anak-anak, sangat tidak berprikemanusiaan.