Penyidik KPK Disiram Air Keras
Inilah Jenis Air Keras yang Diduga Disiram ke Mata Novel Baswedan
Asam klorida pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia dari Persia yang bernama Abu Musa Jabir Bin Hayyan sekitar tahun 800-an.
Penulis: Hasrul | Editor: Thamzil Thahir
MAKASSAR, TRIBUN – Jenis air keras apa gerangan yang mengenai muka dan mata penyidik utama KPK, Novel Baswedan?
Hingga Rabu (12/4/2017) sore atau sehari setelah insiden di Jl Deposito T No 08 RT 03 RW 10, Kelurahan Pesanggrahan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, tim dokter pendamping dari Jakarta Eye Center, belum merilis jenis air asam itu.
Baca: Akibat Air Keras, Begini Kondisi Mata Kiri Novel Baswedan
Kini, penyidik berusia 39 tahun itu, masih menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit khusus mata, di Singapura.
Namun, Dosen Teknik Kimia sekaligus Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Ir Zakir Sabara HW ST, MT, IPM, ASEAN Eng, menduga kuat, zat kimia yang disiramkan ke mantan penyidik Polri berpangkat Komisaris Polisi itu, adalah jenis larutan asam klorida (HCL).
Asam klorida (HCl) atau Hydrochloric Acid adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Asam kuat ini adalah komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri.
Magister teknik kimia dari Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya ini, bahkan memastikan, dengan efek luka yang mengenai Novel, kadar kimiawi HCL itu diatas 37%.
“Kulit muka meleleh, seperti luka bakar. Bahkan ada indikasi merusak kornea mata, ini konsentratnya sudah level merusak,” ujar Zakir kepada Tribun, disela-sela menerima tim assesor dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) PT di kampusnya, Jl Urip Sumiharjo, Makassar, Rabu (12/4).
Menurutnya, jika HCL dengan konsentrat diatas 79% atau lebih efeknya bahkan bisa menembus kulit dan penetrasi kerusakan hingga ke tulang.
HCL atau asam klorida dengan konsentrat di bawah 30%, efek nya hanya gatal berkepanjangan. “Cairan air aki, ini kadar HCL kadar rendah, ini juga sama dengan konsentrat cairan pembersih ubin, yang banyak dijual bebas,” ujarnya.
Zakir menyebutkan, di laboratorium kimia di kampus, HCL dipergunakan mahasiswa untuk berbagai percobaan laboratorium dengan pengawasan ketat, mahasiswa biasa gunakan sebagai katalis (mempercepat reaksi) dan proses penggaraman, itupun dengan konsentrasi level aman atau terkontrol.
Dia menyebutkan, saat bom Bali dan pasca-rentetan insiden penggunaan air keras oleh kriminalis,
HCL pernah dilarang beredar bebas. “Saat pembelian harus memperlihatkan identitas dan tujuan pembelian, KTP,” pengawasan ini penting, sebab dikhawatirkan bisa merusak,”
Dari keteragan resmi KPK, kemarin, disebutkan, mata sebelah kiri Novel masih lebam dan biru akibat penyiraman cairan yang diduga air keras tersebut.
Novel dilaporkan masih bisa bicara.
BACA: Fakta-fakta tentang Sepupu Anies Baswedan yang Disiram Air Keras, Novel Baswedan