Damri Buka Trayeki Untia-Terminal Daya, Tarifnya Rp 5000
Ada dua armada yang dirurunkan oleh Perum Damri. Armada Bus ini bantuan dari Kementrian Perhubungan
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Warga Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, khususnya yang bermukim di Kampung Nelayan Untia mendapat pelayanan dari Perum Damri Makassar.
Hal tersebut ditandai dengan beroperasinya trayek Untia- Terminal Regional Daya, melalui launching armada perintis Perum Damri.
"Setelah mendapat persetujuan dari pihak terkait, hari ini trayek Untia - Terminal Daya resmi beroperasi," ujqr General Manager Perum Damri Makassar M Ilyas, Minggu (9/4/2017).
Hari pertama beroperasi, Perum Damri juga menyosialisasikan kepada warga yang bermukim di jalur trayek baru ini, armada perintis Perum Damri siap melayani masyarakat.
Baca: Damri Optimis Bakal Sampai ke Sinjai
Untuk melayani masyarakat, ada dua armada yang dirurunkan oleh Perum Damri. Armada Bus ini bantuan dari Kementrian Perhubungan RI di Jakarta.
Lanjut Ilyas, untuk menumpangi armada perintis ini, warga tak perlu mencari halte, pasalnya bus yang dioperasikan ini berukuran kecil, sehingga bisa berhenti langsung didepan pemukiman warga.
Baca: 23 Maret, Damri Layani Makassar-Sinjai
"Jadi ini tidak seperti BRT Mamminasata, armada perintis ini ukurannya kecil, pelayanannya juga beda," Ilyas menambahkan.
Tarifnya sangat murah, yakni Rp 5000 sekali tumpangan. Biaya ini disesuaikan dengan kesepakatan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Daerah Makassar.
Kapasitas bus ini bisa memuat 19 orang sekali jalan. Penumpang diyakini akan nyaman, pasalnya sejumlah fasilitas interior dari bus bersubsidi ini bisa dinikmati penumpang selama perjalanannya menuju tujuan.
Fasilitas itu diantaranya, audio musik, pendingin ruangan (AC), gorden sebagai perdam cahaya terik panas matahari, hidrant mini, bagasi barang, kursi empuk, dan gantungan tangan.
"Karena armada itu ber-AC, pastinya orang dilarang merokok diatas bus. Yang jelas namyan lah," kata Ilyas.
Rute jalur perintis ini, dimulai dari Pelabuhan Perikanan menuju poros Salodong, masuk ke Jl Ir Sutami, Kapasa Raya, Pasar Niaga Daya, Terminal Regional Daya dan kembali ke Untia.