Gantengnya Haikal Si Hacker Pembobol Rp 4,1 M Bikin Mata Cewek Sulit Berkedip, Lihat Foto Pribadinya
Sebab, usianya baru 19 tahun dan hanya lulusan SMP, tapi berhasil meretas lebih 4.600 situs.
Saat Haikal sekaligus anggota grup "Gantengers Crew" itu ditangkap, belakangan yang menjadi perhatian adalah parasnya.


Pada media sosial Instagram, sejumlah pemilik akun menyebutnya ganteng.
Pemilik akun @ayriz_nurayni menulis komentar, "harusnya emg dibina dididik dan disayangi ahhh kok gahar yaa pinter ini babang..."
Pemilik akun @baitibet21menulis komentar, "Kok malah hastag savehaikal sih cuma karena gantengnya heran."
Pemilik akun @detatrisnata menulis komentar, "Woohhh ternyata gantengers beneran ganteng yess."
Pemilik akun @erlinmutia menulis komentar, "Udah pinter, ganteeengg pulaakk jadi inget babang ichang di film fabricated city deh."
Hacker Cantik
Google merekrut banyak peretas untuk melindungi sistemnya dari gangguan pihak luar.
Tugas mereka adalah mencari lubang keamanan dalam sistem sebelum ditemukan peretas jahat.
Salah satu peretas yang direkrut Google adalah wanita 31 tahun bernama Parisa Tabriz yang di kalangan karyawan Google dijuluki sebagai "Security Princess." Kenapa bisa dijuluki seperti itu?

Menurut Parisa yang kini menjabat sebagai Head of Security di tim peramban Google Chrome mengatakan bahwa ia memang meminta mendapatkan nama jabatan yang tidak terlalu serius.
"Saya rasa gelar Information Security Engineer kedengarannya membosankan, semua pria-pria di Google kerjanya sangat serius, karena itu julukan "Security Princes" rasanya lebih cocok," ujar wanita keturunan Iran-Amerika ini kepada Telegraph (4/10/2014).
Gelar Security Princess itu pun dipakai Parisa di dalam kartu namanya.
Parisa kini menjadi salah satu anomali di Silicon Valley, bukan hanya karena ia seorang wanita, namun juga menjadi bos dan memimpin 30 ahli yang tersebar di AS dan Eropa.
Parisa yang pada tahun 2012 pernah masuk dalam daftar 30 orang di bawah umur 30 tahun yang layak diperhatikan yang dibuat oleh Forbes itu mengatakan bahwa masih sediktinya wanita dalam industri teknologi juga disebabkan karena wanita masih meremehkan dirinya masing-masing.