Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mengejutkan! Anak SMP Indonesia Bobol Rp 4,1 Miliar dari Situs Tiket Online dan Situs Polri

Siapa sangka, situs pemerintah pusat dan daerah hingga institusi Polri pernah dijebolnya.

Editor: Edi Sumardi
BBC
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

TRIBUN-TIMUR.COM - Haikal alias SH remaja berusia 19 tahun ditangkap diduga sebagai otak sindikat peretas atau hacker remaja terhadap situs jual beli tiket online, Tiket.com bernilai Rp 4,1 miliar.

Bukan hanya tiket.com, remaja lulusan SMP itu telah meretas lebih 4.600 situs.

Situs pemerintah pusat dan daerah hingga institusi Polri pernah dijebolnya.

Haikal dibekuk petugas Siber Bareskrim Polri di perumahan Pesona Gintung Residen, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (30/3/2017) siang.

Tiga anak buahnya lebih dulu dibekuk di Balikpapan, Kalimantan Timur, dua hari lalu.

"Dari pemeriksaan ketiga tersangka, saudara SH selaku pembobol telah berhasil membobol lebih dari 4.600 situs," ujar Kanit III Subdit I Direktorat VI Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri, AKBP Idam Wasiadi, saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (30/3/2017).

"Di antaranya situs milik Polri juga ada, situs milik pemerintah pusat dan daerah, beberapa situs luar negeri dan bahkan situs ojek online juga dibobol," ungkap Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rikwanto seperti dikutip Tribunnews.com.

Haikal tidak semata bertujuan mencari keuntungan saat ingin menjebol suatu situs.

Ia juga sering meretas suatu situs, seperti situs lembaga tertentu, hanya demi unjuk gigi.

"Untuk menunjukan kelasnya bahwa dia bisa membobol situs tertentu dengan mudahnya," kata Rikwanto.

"Itu dari pengakuan mereka, mereka yang cerita. SH menceritakan itu ke mereka karena sudah saling percaya," sambungnya.

Yang tidak kalah hebat lagi, lanjut Rikwanto, Haikal bisa punya kemampuan meretas situs dari belajar artikel-artikel di mesin pencari Google secara otodidak.

Rikwanto pun tersenyum karena baru tahu situs institusinya dijebol oleh Haikal yang hanya seorang lulusan SMP.

"(Setelah HS tertangkap), baru kita akan tahu bagaimana dia bisa masuk ke situs kami," kata Rikwanto seraya tersenyum. 

Hacker Cantik

Google merekrut banyak peretas untuk melindungi sistemnya dari gangguan pihak luar.

Tugas mereka adalah mencari lubang keamanan dalam sistem sebelum ditemukan peretas jahat.

Salah satu peretas yang direkrut Google adalah wanita 31 tahun bernama Parisa Tabriz yang di kalangan karyawan Google dijuluki sebagai "Security Princess."

Kenapa bisa dijuluki seperti itu?

Parisa Tabriz
Parisa Tabriz (Twitter.com)

Menurut Parisa yang kini menjabat sebagai Head of Security di tim peramban Google Chrome mengatakan bahwa ia memang meminta mendapatkan nama jabatan yang tidak terlalu serius.

"Saya rasa gelar Information Security Engineer kedengarannya membosankan, semua pria-pria di Google kerjanya sangat serius, karena itu julukan "Security Princes" rasanya lebih cocok," ujar wanita keturunan Iran-Amerika ini kepada Telegraph (4/10/2014).

Gelar Security Princess itu pun dipakai Parisa di dalam kartu namanya.

Parisa kini menjadi salah satu anomali di Silicon Valley, bukan hanya karena ia seorang wanita, namun juga menjadi bos dan memimpin 30 ahli yang tersebar di AS dan Eropa.

Parisa yang pada tahun 2012 pernah masuk dalam daftar 30 orang di bawah umur 30 tahun yang layak diperhatikan yang dibuat oleh Forbes itu mengatakan bahwa masih sediktinya wanita dalam industri teknologi juga disebabkan karena wanita masih meremehkan dirinya masing-masing.

Äda studi yang dilakukan beberapa tahun lalu yang mempertanyakan mengapa orang-orang meninggalkan kuliah ilmu komputer mereka," katanya.

"Wanita yang drop-out cenderung memiliki nilai rata-rata B minus dan alasan utamanya adalah pelajaran yang susah, sementara pria yang keluar rata-rata memiliki nilai C dan alasan mereka adalah ilmu itu tidak menarik," lanjut Parisa.

"Di industri keamanan komputer, keahlian itu lebih penting daripada jenis kelamin, pria atau wanita, untuk mendapatkan pekerjaan itu, kita harus berusaha semaksimal mungkin," demikian tegasnya.

Sebagai white-hat hacker, Parisa merasa keberadaan mereka perlu lebih dipromosikan.

Ia mencontohkan kasus pembobolan iCloud yang mengakibatkan beredarnya foto-foto bugil artis-artis Hollywood.

"Hacker butuh publikasi yang lebih baik, semua harus tahu bahwa tidak semua dari kami berperilaku negatif seperti itu," ujarnya.(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved