Balitbanghub Pertanyakan Kelayakan Pembangunan Bandara Buntu Kunyi Tana Toraja
proyek yang masih memerlukan klarifikasi lebih lanjut adalah pembangunan Bandara Buntu Kuni di Tana Toraja.
Penulis: Yultin Rante | Editor: Mahyuddin
TRIBUNTORAJA.COM, MEMGKENDEK – Badan Penelitian dan Pengbangan Perhubungan (Balitbanghub) mempertanyakan pembangunan Bandara Buntu Kunyi, di Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja.
Dalam rilis Biro Pers Kemenhub RI kepada TribunToraja.com, Minggu (26/2/2017) siang, dari 200 proyek pembangunan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tahun anggaran 2016 telah selesai dievaluasi nilai Balitbanghub.
Hanya satu kegiatan proyek yang saat ini masih memerlukan klarifikasi lebih lanjut.
Proyek yang masih memerlukan klarifikasi lebih lanjut adalah pembangunan Bandara Buntu Kuni di Tana Toraja.
“Masih memerlukan penilaian dari para ahli terkait kelayakan pembangunannya,” tutur kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Kapuslitbang) Perhubungan Udara, Maryati Karma, dalam rilis tertulisnya.
Jumlah kegiatan proyek perhubungan udara seluruhnya mencapai 200 lebih. Semuanya sudah dievalusi.
Maryati mengatakan, fokus utama evaluasi yang dilakukan Balitbanghub adalah dari aspek kemanfaatannya bagi masyarakat sekitar, termasuk juga dampak yang bakal terjadi bila proyek tersebut dibangun, baik dampaknya kepada masyarakat maupun terhadap lingkungan sekitar proyek.
“evaluasi ini bertujuan jangan sampai proyek sudah dibangun, tetapi tidak terpakai maksimal oleh masyarakat setempat,” ujar Maryati.
Proyek yang telah dievaluasi sudah dilaporkan semuanya ke Kementerian Perhubungan termasuk rekomendasi Balitbanghub terakit hasil evaluasi tersebut.(*)
Terkait besaran nilai proyeknya, Maryati tidak menuliskan angka pastinya. Tetapi mencapai triliunan rupiah.
Mangkraknya proyek pembamgunan bandara buntu kunyi, diisukan menjadi penyebab Mantan Kepala Bandara Pongtiku, Alex Rudi Nainggolan,di mutasikan.