Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub DKI Jakarta

Agus-Sylvi Habiskan Rp 68 Miliar, tapi Suaranya Hanya 17%, Bandingkan Uang Dihabiskan Ahok-Djarot

Hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei dan konsultan politik menunjukkan, pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat

Editor: Edi Sumardi
INSTAGRAM.COM/ANIESBASWEDAN
Tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta melakukan wefie. Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei dan konsultan politik menunjukkan, pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (petahana) unggul dalam hitung cepat atau quick count hasil pemungutan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Rabu (15/2/2017).

Lalu, disusul pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno.

Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni berada pada posisi buncit.

Sebagai contoh, berikut hasil hitung cepat tiga lembaga survei:

Litbang Kompas

data masuk: 100 persen

Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni: 17,38 persen

Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat: 42,88 persen

Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno: 39,74 persen

Charta Politika

data masuk: 100 persen

Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni: 16,97 persen

Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat: 43,75 persen

Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno: 39,28 persen

Lingkaran Survei Indonesia

data masuk: 100 persen

Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni: 16,87 persen

Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat: 43,22 persen

Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno: 39,91 persen

Ternyata, perolehan suara tak sebanding dengan biaya kampanye dikeluarkan para pasangan calon.

Berdasarkan laporan kepada laporan dana kampanye, pasangan Agus-Sylviana justu menghabiskan dana kampanye paling banyak, tapi perolehan suaranya paling sedikit.

Beda dengan pasangan Basuki-Djarot yang paling sedikit menghabiskan dana kampanye, tapi suaranya paling banyak.

Laporan terdiri atas penerimaan dan pengeluaran dana selama masa kampanye berlangsung sebagaimana ditentukan Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta.

Berikut ini selengkapnya laporan dana kampanye tiga pasangan calon.

Laporan terdiri atas penerimaan dan pengeluaran dana selama masa kampanye berlangsung sebagaimana ditentukan Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta.

1. Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni

Penerimaan

- pasangan calon Rp 430.000.000

- partai politik atau gabungan partai politik Rp 3.000.000.000

- sumbangan (pihak lain perseorangan, kelompok, badan hukum swasta) Rp 65.537.750.000

jumlah Rp 68.967.750.000

Pengeluaran

- pengeluaran operasi (pertemuan terbatas, tatap muka, produksi iklan, dan lain-lain) Rp 61.348.729.291

- pengeluaran modal (pembelian kendaraan dan peralatan) Rp 7.604.732.760

jumlah Rp 68.953.462.051

saldo per 11 Februari 2017 Rp 14.287.949

2. Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat

Penerimaan

- pasangan calon Rp 1.000.000

- sumbangan (phial lain perseorangan dan badan hukum swasta) Rp 58.395.189.780

- “uncollected form” dan penerimaan lain-lain (bank) Rp 1.794.170.245

jumlah Rp 60.190.360.025

Pengeluaran

- pengeluaran operasi (pertemuan terbatas, tatap muka, produksi iklan, operasional posko dan lain-lain) Rp 53.300.591.113

- pengeluaran modal (pembelian peralatan) Rp 396.370.000

jumlah Rp 53.696.961.113

saldo per 10 Februari 2017 Rp 6.493.398.912

3. Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno

Penerimaan

- pasangan calon Rp 63.250.000.000

- partai politik atau gabungan partai politik Rp 1.100.000.000

- sumbangan (pihak lain, badan hukum swasta) Rp 907.500.000

- lain-lain Rp 15.454.163

jumlah Rp 65.272.954.163

Pengeluaran

- pengeluaran operasi (pertemuan terbatas, tatap muka, produksi iklan, dan lain-lain) Rp 62.763.272.148

- pengeluaran modal (pembelian peralatan) Rp 1.956.384.555

jumlah Rp 64.719.656.703

saldo per 11 Februari 2017 Rp 553.297.460

Berdasarkan data di atas, untuk menjadi seorang gubernur dan wakil gubernur, dibutuhkan biaya kampanye Rp 50-an miliar hingga Rp 60-an miliar.

Lantas, apakah calon yang terpilih nantinya bisa segera "balik modal" dalam tempo lima tahun atau satu periode?(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved